Danakil, 'Tanah Alien' di Afrika

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Danakil, 'Tanah Alien' di Afrika

- detikTravel
Jumat, 20 Mar 2015 18:14 WIB
Danakil, Tanah Alien di Afrika
Inilah Danakil, lanskap 'alien' di Afrika (BBC Travel)
Afar - Bicara soal Afrika, biasanya seputar padang savana, satwa liar dan hutan lebat. Sudah pernah dengar tentang Danakil di Ethiopia? Inilah gurun yang penuh belerang dengan tampilan berwarna-warni. Selamat datang di 'tanah alien'!

'Africa's alien-like landscape', begitu judul tulisan Kelly Phillips Badal, di situs BBC Travel. Dia menulis perjalanannya ke Danakil yang penuh cerita dan pemandangan yang seolah tidak ada di tempat lain di dunia ini.

Dari situs BBC Travel yang dikunjungi detikTravel, Jumat (20/3/2015) Danakil merupakan suatu gurun yang berada di kawasan Afra, sebelah utara Ethiopia. Tapi, Danakil berbeda dengan gurun-gurun lainnya di Afrika yang biasanya berupa tanah tandus dan bebatuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanah dan bebatuan di Danakil justru berwarna-warni, dari kuning, putih, hijau sampai oranye. Mengapa begitu? Sebab Danakil kaya dengan belerang, sulfur, mineral dan garam.

Danakil dibentuk oleh Afar Triple Junction, yakni pertemuan retakan dari 3 lempeng tektonik yang memotong Ethiopia, Eritrea, dan Djibouti. Retakan itu merupakan retakan terbesar di Bumi dan terus aktif. Bahkan menurut ahli geologi, 10 juta tahun ke depan, Danakil sudah bukan lagi gurun melainkan tenggelam menjadi samudera!

Masih seputar ilmu geologi mengenai Danakil, gurun ini merupakan salah satu tempat paling panas di bumi. Setiap hari, rata-rata suhunya bisa menyentuh angka 50 derajat Celcius dan curah hujannya sedikit. Danakil juga menjadi tempat yang paling rendah di Bumi, paling kering dan paling aktif lempeng tektoniknya.

Beralih ke soal wisata, Danakil mampu bikin traveler yang datang ke sana takjub geleng-geleng kepala. Bayangkan saja, Anda berjalan di tengah-tengah bebatuan belerang yang penuh warna-warni. Selain itu, ada kawah-kawah yang berisikan api abadi yang tak pernah padam. Kala malam hari, itu terlihat sungguh menakjubkan.

Lokasi yang jadi favorit adalah Dallol sebagai titik terendah di Danakil. Tak hanya tanah dan bebatuannya, di sana terdapat kolam air belerang yang juga berwarna-warni. Terdapat air yang berwarna hijau, kuning sampai merah dan kolamnya tercampur-campur.

Belum selesai, Danakil juga memiliki danau garam dengan kandungan kadar garam yang tinggi. Menurut para peneliti, ketebalan permukaan garam di danaunya mencapai 2 kilometer. Anda bisa berjalan di atasnya untuk merasakan seolah jalan di atas kaca raksasa!

Namun, bukan hal mudah untuk datang ke Danakil. Negara Ethiopia sendiri merupakan negara yang penuh dengan konflik antar etnis dan dikenal sebagai negara miskin. Tak ayal, angka kelaparan dan kemiskinan di sana tinggi, yang berbanding lurus dengan angka kriminalitas.

Beberapa negara di Eropa dan AS seringkali mengeluarkan traveler warning bagi warganya yang mau melancong ke Ethiopia. Bukan tanpa sebab, tahun 2012 sekelompok turis diserang saat menuju ke sana, tepatnya di perbatasan Ethiopia-Eritrea. Lima tewas, dua luka-luka dan empat turis diculik. Sebelumnya tahun 2004, seorang turis Prancis menghilang tanpa jejak saat menuju ke Danakil.

Untuk itu, ada baiknya Anda memakai jasa operator tur setempat untuk datang ke Danakil. Beberapa di antaranya yakni Ethio Travel and Tours dan Visit Ethiopia Tours. Mereka menawarkan beragam paket perjalanan ke Danakil, dari 4 hari 3 malam sampai 7 hari 6 malam. Untuk harga, mulai dari USD 600 atau sekitar Rp 7,8 juta.

Satu lagi yang harus diingat, Anda harus berhati-hati ketika melangkah di Danakil. Muncratan air belerangnya cukup panas dan bisa mengakibatkan luka pada kulit seperti luka bakar. Asap belerangnya pun berbahaya karena bisa membuat kepala pusing dan perut mual. Maka dari itu, turis wajib menggenakan masker.

Cuaca yang panas, asap belerang yang tak baik untuk tubuh, ongkos yang mahal dan kriminalitas yang berbahaya jadi ancaman bagi traveler yang mau bertualang ke Danakil. Di balik itu, bentang alamnya yang seperti bukan di Bumi akan menjadi pemandangan yang sulit untuk ditemukan di mana pun.

"Strangely beautiful, geographically fascinating," begitu tulis Kelly Phillips Badal saat melihat Danakil dari dekat.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads