Bir Tsingtao, Legenda Memabukkan dari Tiongkok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Tiongkok

Bir Tsingtao, Legenda Memabukkan dari Tiongkok

- detikTravel
Senin, 04 Mei 2015 07:47 WIB
Bir Tsingtao kebanggaan Qingdao (Gagah/detikTravel)
Qingdao - Bagi negeri-negeri peminum bir, minuman beralkohol itu menjadi kebanggaan daerah. Tak terkecuali di Qingdao, Tiongkok. Mereka membanggakan bir Tsingtao yang justru dirintis oleh orang Jerman di Negeri Tirai Bambu itu.

James, pemandu detikTravel, tidak henti-hentinya menyinggung dan menawarkan cita rasa bir Qingdao pada peserta tur yang dibawanya keliling kota beberapa waktu lalu. Bagi James, bir Qingdao sangat unik karena sejarahnya yang berusia lebih dari 100 tahun. Bir di Qingdao dijual dengan merek Tsingtao.

"Brewery pertama kali dibangun di sini tahun 1902. Rasanya unik karena bir di sini menggunakan beras sebagai salah satu bahannya," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minuman bir di Qingdao, bukanlah berasal dari kebudayaan lokal. Kebiasaan orang Jerman yang menguasai Qingdao tahun 1891–1914 untuk meminum bir menuntut dibukanya pabrik bir di sini.

"Pada awalnya mereka (orang Jerman-red) mencoba minuman arak kami. Kandungan alkoholnya sekitar 70-an persen. Cepat mabuk. Payah, karena tentara mereka masih lemas padahal harus selalu siaga perang (Perang Dunia I)," kata James.

Saat ini ada 7 brewery di Qingdao yang terus memproduksi bir. Bir sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat Qingdao, hal ini terlihat dari adanya Beer Street (jalan bir) yang berisi restoran-restoran yang menjual bir sebagai pemulas tenggorokan usai makan.

Bahkan bir juga bisa dibeli di dalam plastik. Bir dimasukkan ke dalam plastik biasa, dikasih sedotan lalu bisa diminum sambil berjalan-jalan. Layaknya orang jajan soda di tanah air saja.

"Di sini ada juga festival bir setiap musim panas. Banyak lomba terkait bir. Misalnya minum bir tercepat dan terbanyak. Tahun lalu pemenangnya bisa minum bir satu botol dalam waktu 6 detik. Hadiahnya mobil kalau nggak salah," kata James.

Tidak cuma bir yang jadi peninggalan orang Jerman. Rumah-rumah dengan gaya Eropa dapat ditemukan dengan mudah di Qingdao. Di jalan Zhejiang terdapat gereja katolik katedral St Michael yang dibangun oleh misionaris Jerman.

(shf/fay)

Hide Ads