Vietnam tidak selamanya berisi kota yang padat, pengap dan memusingkan. Sedikit menjauh dari pusat kota, pemandangan alam yang sejuk dan cantik pun bisa ditemui.
Contohnya di Sa Pa, kota cantik ini bisa dicapai dengan 10 jam perjalanan darat dari Hanoi. detikTravel pernah menjelajah ke sana beberapa waktu lalu.
Kota dataran tinggi ini sungguh tenang dan sering jadi tempat singgah wisatawan yang ingin ke desa suku asli setempat. Salah satu desa yang sering didatangi adalah Hao Thao. Jika trekking, bisa sekitar 3-4 jam.
Traveler pun bisa menginap di rumah penduduk dengan biaya sekitar 300.000 Dong (Rp 150 ribu). Desa yang dihuni suku Black Hmonk ini berada di lembah pegunungan. Di depannya terhampar sawah menghijau. Tapi yang menarik perhatian adalah pohon-pohon ganja yang tumbuh di depan terasnya.
Pohon ini tak hanya dimiliki satu rumah melainkan di banyak rumah. Beberapa daunnya dikeringkan untuk dikonsumsi saat udara sedang dingin.
Wisatawan yang datang biasanya akan penasaran dan meminta sedikit dari ganja tersebut. Penduduk memberikannya dengan harga tertentu. Juga dengan jumlah tertentu agar mereka tidak mabuk dan malah membuat kacau keadaan di desa.
Pada dasarnya, warga yang mengkonsumsi ganja hanya untuk membuat hangat kala musim dingin. Karena musim dingin di sini salju bisa turun. Mereka tidak menggunakannya untuk mabuk dan biasanya hanya laki-laki yang mengkonsumsi.
Bagi wisatawan yang tak biasa, pasti langsung kaget saat tiba di desa ini. Namun kehadiran pohon ganja ini sungguh membuat banyak wisatawan penasaran. detikTravel pun bertemu dengan seorang turis asal Spanyol yang mengaku datang karena penasaran pohon ganja.
Namun banyak juga yang datang karena memang penasaran dengan suku asli Black Hmonk. Ada juga turis yang berkunjung dan bermalam, tak tertarik sama sekali untuk mencoba ganja. Semua kembali pada Anda.
Menurut warga lokal, pemerintah tak melarang kehadiran ganja di sini. Tapi bukan berarti bisa membawa ganja keluar dari desa tersebut. Jangan coba-coba membawa ganja keluar dari desa ini, hukuman pidana menanti wisatawan yang nekat.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?