Umrah ke Arab Saudi, Jalan-jalan ke Kebun Kurma

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Arab Saudi

Umrah ke Arab Saudi, Jalan-jalan ke Kebun Kurma

Nurvita Indarini - detikTravel
Rabu, 01 Jul 2015 12:47 WIB
Buah kurma segar (Nurvita/detikTravel)
Madinah - Selama ribuan tahun, kurma telah dikonsumsi di Timur Tengah. Madinah, Arab Saudi dikenal sebagai penghasil kurma terbesar. Tak heran banyak kebun kurma di kota ini. Mereka yang umrah ke Arab Saudi suka mampir ke sini.

detikTravel berkesempatan mengunjungi salah satu kebun kurma di Madinah, bersama rombongan umrah First Travel, bulan Mei lalu. Kebun kurma yang dikunjungi tak terlalu jauh letaknya dari Masjid Quba. Untuk diketahui, di sekitar Masjid Quba pun sebenarnya dijumpai beberapa perkebunan kurma. Maklum, tanah sekitar Masjid Quba dulunya merupakan kebun kurma.

Pada saat berkunjung, umumnya kurma belum siap panen. Biasanya pohon kurma mulai bisa dipanen buahnya ketika berusia 7 sampai 10 tahun. Di setiap musim panennya, pohon kurma dewasa bisa menghasilkan 80-120 kg buah kurma lho.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apa pohonnya? Sekilas pohonnnya mirip pohon kelapa sawit dengan tinggi sekitar 15-25 meter. Pohon kurma tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun. Hati-hati di tangkai daun terdapat duri, yang bisa melukai jika dipegang sembarangan.

Kurma muda berwarna hijau dan kuning. Biasanya baru dipanen setelah warnanya lebih gelap, pertanda kurma telah masak. Ini adalah kurma basah lho, belum diawetkan menjadi kurma kering yang biasa diekspor itu.

Karena pohon kurma di Indonesia merupakan hal tak biasa, tak heran jika pengunjung dari Indonesia memanfaatkan pohon kurma itu untuk berfoto. Ada yang hanya berpose memegang saja, pura-pura memanen, hingga pura-pura memakannya langsung dari pohonnya.

Mutawwif umrah, Mubashir, mengatakan tak kurang dari 90 jenis kurma di Madinah. Buah yang satu ini disebut sebagai makanan sunah bagi Muslim, sehingga di Arab Saudi keberadaan buah ini begitu berlimpah. Kurma pun dipercaya sebagai penangkal sihir dan racun, karenanya tabib di Saudi selalu menganjurkan pasiennya makan kurma.

Tak jauh dari kebun kurma yang dikunjungi terdapat toko oleh-oleh yang isinya didominasi kurma. Ada aneka jenis kurma yang dijual anyara lain kurma sukkary, safawi, mabroom, sagai, dan kurma ajwa yang juga dikenal sebagai kurma nabi. Dijual pula kurma basah yang masih segar.

"Rasanya manis, enak seperti sawo," kata salah satu pengunjung yang mencicip kurma basah tersebut, seperti ditulis pada Jumat (5/5/2015).

Harga kurma bervariasi, dari SAR 10-80 (Rp 36 ribu-285 ribu). Umumnya kurma ajwa lebih mahal ketimbang kurma lainnya. Sedangkan kurma basah sering ditawarkan 15-20 SAR per kilonya.

(vta/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads