Marrakesh, Negeri 1.000 Benteng & Kedai Kopi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bertualang ke Marrakesh

Marrakesh, Negeri 1.000 Benteng & Kedai Kopi

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 17 Nov 2015 14:30 WIB
Secangkir kopi Maroko yang nikmat (Femi/detikTravel)
Marrakesh - Berpetualang menyusuri Marrakesh berarti traveler bisa melihat aneka benteng bersejarah sekaligus menyicip sedapnya Kopi Maroko. Itu karena Marrakesh dikenal sebagai negeri 1.000 benteng dan kedai kopi.

Selain disebut kota merah, Marrakesh juga dikenal dengan julukan kota seribu benteng dan seribu kedai kopi. Tidak sulit menemukan dua bangunan tersebut di Marrakesh.

Benteng-benteng di Marrakesh masih tegak berdiri kendati berupa bangunan kuno. Benteng-benteng itu awalnya dibangun mengelilingi kota Marrakesh. Tapi kemudian kota berkembang sehingga saat ini ada area pemukiman dan aktivitas lain di luar benteng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan lain yang amat mudah ditemui di Marrakesh adalah kedai kopi. Beberapa tempat yang saya datangi tidak mewah, tidak berwifi, tidak ada sofa-sofa, dan tidak ber-AC. Tapi, mereka menyajikan kopi dengan serius menggunakan mesin espresso. Selain itu, televisi layar lebar selalu ada di masing-masing kafe.

"Minum kopi kan salah satu budaya orang Marrakesh, bisa jadi dari zaman Berber. Buat kami minum kopi itu bremanfaat bisa menumbuhkan daya ingat," kata Mehdi, pemilik Mescafe yang ada di area medina.

Menurut Mehdi, kafe miliknya dan kafe-kafe di tempat lain relatif tak pernah sepi. Apalagi jika tengah pekan dan akhir pekan saat ada jadwal pertandingan klub favorit sebagian besar orang Marrakesh: Barcelona dan Real Madrid.

Di beberapa tempat, harga kopi bisa 1-4 dirham lebih mahal dari biasanya. Sebagai gambaran, kopi di salah satu kafe di kawasan Makhbazah Iyurli Daudiad dibanderol dengan nominal 7 dirham di hari-hari tanpa Barcelona dan El Real. Tapi, saat ada pertandingan harganya bisa sampai 11 dirham.

"Jangan datang beberapa saat sebelum pertandingan, bisa tidak dapat tempat duduk. Kebanyakan mereka sudah datang tiga jam sebelum pertandingan," ujar dia.

Perebutan kursi di kafe bisa makin sengit ketika laga El Clasico bergulir. Aturan di kafe pun berubah. Kebanyakan cafe hanya akan menjual satu jenis minuman: minuman botol dengan merek seragam.
Β 
"Kami harus berlangganan tv kabel untuk bisa nonton siaran langsung dan itu mahal. Lagipula kalau nonton bareng-bareng kami lebih dapat suasananya," kata Mehdi, salah satu pengunjung.



(Femi/detikTravel)

(rdy/rdy)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Bertualang ke Marrakesh
Bertualang ke Marrakesh
9 Konten
Maroko menawarkan destinasi eksotis yang bisa memukau wisatawan. Mulailah petualangan seru di Maroko dari Marrakesh, kota berjuta pesona budaya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads