Cuma di Peru, Festival Tinju di Hari Natal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cuma di Peru, Festival Tinju di Hari Natal

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 22 Des 2015 12:10 WIB
Para petarung di Festival Takanakuy (BBC)
Santo Thomas - Jika biasanya Natal dirayakan dengan bertukar kado dan kumpul keluarga, maka lain halnya di Peru. Di Kota Santo Thomas, masyarakat peru malah menggelar Festival Takanakuy yang menjadi ajang tinju antar komunitas. Greget!

Setiap tanggal 25 Desember atau tepat pada perayaan Hari Raya Natal, masyarakat di Kota Santo Thomas Peru merayakannya dengan cara unik. Dilansir detikTravel dari BBC, Selasa (22/12/2015) di sana ada Festival Takanakuy yang terdiri dari pertarungan dan acara dansa.

Dalam bahasa setempat, Takanakuy memiliki arti 'ketika darah mendidih.' Namun tidak diketahui dengan jelas kapan festival itu pertama kali diadakan, selain Kota Santo Thomas di Peru yang menjadi lokasi awal festival.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibandingkan dengan perayaan Natal lain di dunia, Festival Takanakuy boleh dibilang sangat unik. Setiap Natal, akan ada para petarung dari komunitas yang bisa berasal dari Kota Santo Thomas hingga kota besar lain seperti Cuzco dan Lima.

Kota yang kedapatan menyelenggarakan festival akan menggelar arena pertarungan seperti tinju yang akan menjadi tempat pertarungan. Namun, festival itu tidak hanya diperuntukkan untuk petarung dari anggota komunitas saja. Anak kecil hingga remaja, orang tua dan wanita juga diperbolehkan bertarung di arena.


Perempuan pun dibolehkan menyelesaikan persoalan di arena (Lucha Libre Takanakuy/Youtube)

Unik memang, tapi maksud utama dari festival itu adalah untuk menyelesaikan konflik yang pernah ada hingga mempererat ikatan komunitas. Salah satunya dengan bertarung di arena dan disaksikan oleh publik. Tentu pertarungannya tidak seperti adegan tarung UFC yang ada di layar kaca.

Setiap orang yang mau bertarung tidak diperbolehkan membawa senjata, melainkan hanya tangan kosong. Sejumlah aturan seperti tidak boleh menyerang lawan dalam posisi jatuh hingga tidak boleh menggigit juga tidak boleh dilanggar. Barangsiapa yang melanggar bisa kena hukuman cambuk.

Wasit pun juga akan bertugas untuk mengawasi pertarungan agar tidak terjadi pelanggaran. Pertarungan pun seringkali hanya berlangsung sebentar dan diakhiri dengan saling bersalaman atau memeluk lawan. Jadi selain menyelesaikan konflik dengan pertarungan, semua orang juga diajak berdamai di akhir pertarungan. Sportif.

Sejauh ini tidak sampai terjadi luka parah akibat pertarungan. Festival tersebut juga menjadi salah satu dari bagian budaya masyarakat Peru yang terbilang berbeda dan menarik. Tidak sedikit turis yang datang untuk melihat Festival Takanakuy pada hari Natal.

Selain pertarungan, Festival Takanakuy juga diisi dengan pesta dan perayaan. Tentu ada acara makan minum meriah hingga bazaar Natal yang penuh dengan penjual kerajinan tangan hingga pakaian. Sungguh unik dan tidak biasa.


Adu tinju selesai dengan saling berpelukan (Latina.pe/Youtube)

(rdy/aff)

Hide Ads