Oasis di tengah padang gurun, itulah sebutan Palmyra di Suriah. Kota kuno berumur 2.000 tahun dan kini tinggal kenangan, porak-poranda dihancurkan ISIS.
Situs BBC Travel seperti ditengok detikTravel, Selasa (12/4/2016) mengangkat cerita seorang fotografer asal Lebanon yang juga bekerja di AFP, Joseph Eid. Cerita Joseph saat dirinya berkunjung ke Palmyra 2 tahun silam dan memotret tiap sudut kota kunonya yang menawan. Yang dibandingkan dengan kini, cuma tinggal puing-puing saja.
Sebelumnya, kita kenali dulu Palmyra. Ini merupakan situs kota kuno di bagian tengah Suriah dan masuk dalam Provinsi Homs. 2.000 tahun silam, sekitar abad ke-1 dan ke-2, Palmyra didirikan oleh Kerajaan Romawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Palmyra, kota kuno berusia 2.000 tahun di Suriah (Vincent Ko Hon Chiu/UNESCO)
Saat itu, Palmyra adalah lokasi yang strategis. Tempat pertemuan pedagang dari Persia, China dan India yang mau menuju ke Romawi. Maka tak heran, bangunan seperti kuil dan gedung-gedung di Palmyra berarsitektur ala bangunan Romawi dengan tiang-tiang yang tinggi.
Di tahun 1980, UNESCO memasukan Palmyra sebagai Situs Warisan Dunia. Palmyra dianggap sebagai salah satu kota kuno yang bersejarah dan paling penting di dunia. Bukti kehidupan peradaban manusia pada ribuan tahun lamanya.
Kembali ke cerita Joseph, dirinya di tahun 2014 berkesempatan mengunjung Palmyra. Dia berkeliling, mengunjungi kuil, bangunan-bangunan lain sampai Museum Palmyra. Dia mengambil banyak gambar di sana, sekaligus diliputi gundah gulana.
"Ketika saya tiba dua tahun lalu, saya berusaha sebaik mungkin untuk mendokumentasikan hal-hal sekecil apapun. Ada semacam pikiran yang menghantui saya bahwa mungkin saja nanti dunia tidak akan pernah bisa melihat peninggalan-peninggalan ini lagi," katanya.
Perkataannya terbukti. Setahun kemudian kelompok radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), menyerang dan menduduki Homs. Semua dijarah, termasuk kota kuno Palmyra jadi sasaran. Bangunan-bangunan dan patung-patung berusia ribuan tahun di sana pun dihancurkan!
"Foto-foto hasil bidikan saya kini menjelma seperti harta berharga bagi saya, karena dunia menjadi tahu seperti apa Palmyra sebelum dihancurkan," tutur Joseph.
Setelah tentara Rusia dibantu dengan militer Rusia bisa memukul mundur ISIS dari Provinsi Homs, Joseph kembali ke Palmyra. Dia kembali datang ke sana dengan membawa misi yang berbeda. Foto Palmyra 2 tahun lalu, dia potret dengan kondisi Palmyra terkini sebagai backgroundnya.
Kuil Bel yang bangunannya terlah hancur (Joseph Eid/BBC Travel)
Foto kuil Baalshamin yang diabadikan pada 2014 dan kondisinya sekarang (Joseph Eid/BBC Travel)
Hancur hanya tinggal menysiakan tiang-tiang (Joseph Eid/BBC Travel)
Hasilnya sangat mencengangkan. 2 Tahun lalu, Palmyra masih terlihat menawan dengan bangunan-bangunan bergaya Romawi. Kini, hanya tiang-tiang saja yang masih berdiri dan puing-puing batu. Duka untuk sejarah dunia.
Direktur balai arkeologi Suriah memperkirakan bahwa sekitar 80 persen dari situs reruntuhan kota kuno Palmyra tetap utuh, termasuk amfiteater peninggalan Romawi, sepotong kuno jalan berikut reruntuhan tiang-tiang di kanan-kirinya (Decumanus Maximus road) serta sebuah benteng di atas bukit. Para ahli mengatakan dengan bantuan teknologi, banyak situs kuno Palmyra yang mengalami kerusakan dapat direkonstruksi.
Namun Joseph berpikir bahwa pemerintah Suriah harus mempertimbangkan secara seksama tentang ide perbaikan situs-situs yang rusak. Biarlah apa yang telah terjadi, menjadi pelajaran untuk semua.
"Di satu sisi, perbaikan terhadap reruntuhan Palmyra yang tersisa merupakan sesuatu yang penting. Tapi di sisi lain, luka-luka Palmyra mestinya menjadi saksi terhadap apa yang terjadi pada kota kuno dalam perjalanan sejarahnya," pungkas Joseph.
Bangunan Arc of Triumph tanpa sisa (Joseph Eid/BBC Travel)
(aff/aff)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk