Sejumlah suku di dunia punya tradisi memodifikasi bagian tubuh. Suku Dayak di Kalimantan misalnya, menggantung beberapa gelang sebagai pemberat di telinga kanan dan kiri sebagai lambang kecantikan. Sedangkan Suku Mursi di Ethiopia, menindik bibir bagian bawah hingga bolong dan lebar.
Di pedalaman hutan Amazon di Brasil, tepatnya di wilayah Mato Grosso, hiduplah Suku Rikbaktsa. Ciri khas dari suku ini, para prianya memiliki lubang besar di daun telinga bagian bawah dan diisi oleh potongan kayu dengan bentuk yang bulat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manusia telinga kayu (Instagram/banavita)
Dari berbagai informasi yang dirangkum detikTravel, Kamis (14/4/2016) pria Suku Rikbaktsa dengan telinga yang seperti itu, dianggap sudah dewasa dan layak untuk menikah. Malah makin besar lubangnya, maka makin terhormatlah dia.
Biasanya, pria-pria Suku Rikbaktsa sudah melubangi telinganya di usia 14-15 tahun. Terlebih, jika sudah bisa ikut berburu dan mendapat hasil buruan. Prosesnya, daun telina di kiri dan kanan dilubangi seperti ditindik terlebih dulu. Kemudian dimasukan potongan kayu yang bentuknya bulat dengan ukuran kecil. Seiring berjalan waktu, potongan kayunya akan diganti dengan ukuran yang lebih besar.
Karena memakai potongan kayu itulah, mereka dijuluki telinga kayu. Walau terasa berat, tapi tidak menghalangi aktivitas mereka sehari. Mereka tetap masuk ke dalam hutan untuk berburu dan beraktivitas seperti biasa.
Tradisi yang terancam punah (Instagram/banavita)
Namun sayang, tradisi tersebut terancam punah. Fakta menjelaskan, anak-anak muda Suku Rikbaktsa tidak lagi dan menolak tradisi itu. Kebanyakan dari mereka juga bertransmigrasi ke daerah lain, seperti ke Kota Porto Velho dan Brasilia, ibukota negara Brasil.
Populasi Suku Rikbaktsa pun kini hanya tinggal 900-an orang. Hanya orang-orang tualah yang telinganya masih menggenakan potongan kayu yang bulat. Mereka juga, yang masih memegang tradisi dan ritual adat lainnya. Kabarnya, orang tua-orang tua itu juga menolak pengaruh dari dunia luar.
(/)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana