Tidak kalah dengan Thailand, Kyoto di Jepang memiliki kuil berlapis emas. Kuil ini berdiri dengan cantiknya di pinggir danau dan memukau turis yang melihatnya.
Kyoto dikenal sebagai daerah dengan banyak kuil menarik. Selain kuil 1.000 gerbang bernama Fushimi Inari yang populer, ada pula Kinkakuji. Inilah kuil berlapis emas yang bisa ditemukan di sebelah utara Kyoto.
Saya berkesempatan melihat langsung seperti apa kuil emas itu beberapa waktu lalu. Kuil ini sebenarnya bernama Rokuonji, namun memang lebih dikenal dengan sebutan Kinkakuji. Mirip dengan sebutan kuil perak yang sama-sama di Kyoto yaitu Ginkakuji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Kurnia/detikTravel)
Tak jauh dari pintu masuk, terlihat sebuah danau dengan Kinkakuji yang berdiri megah di tepiannya. Saat itu langit agak mendung, namun kuil berlapis emas tersebut tetap memukau. Pantulannya di permukaan danau pun semakin mempercantik bangunan tradisional tersebut.
Kinkakuji ini rupanya telah berdiri dengan cantiknya sejak beberapa ratus tahun yang lalu. Shogun Ashikaga Yoshimitsu pernah menempati kuil ini, dan atas permintaannya Kinkakuji menjadi kuil zen setelah ia meninggal pada tahun 1408.
Bangunannya terdiri dari tiga lantai dengan dua lantai atasnya berlapis emas. Di dalamnya ada patung Buddha yang bersejarah, tapi hanya bisa dilihat dari seberang danau karena memang kuil ini tak bisa dimasuki. Bagian dalamnya hanya dapat sedikit terlihat dari kejauhan.
(Kurnia/detikTravel)
Kalau penasaran ingin melihatnya dengan lebih dekat, ikuti jalan memutar danau. Nanti traveler akan tiba di sisi lain yang lebih dekat dengan kuil. Namun pintu di bagian ini juga tertutup sehingga bagian dalamnya tetap tidak terlihat.
Selama di kawasan kuil, selain menikmari keindahannya pengunjung juga banyak yang foto-foto. Ada yang selfie, ada pula yang asyik memotret berbagai sisi kuil.
Kalau sudah puas berfoto dan melihat sekitar kuil, pengunjung bisa datang ke kios penjual makanan. Ada berbagai cemilan khas Jepang yang lezat, seperti es krim rasa teh hijau dan sakura.
(krn/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?