Di tengah kota, tepatnya di kompleks Amman Citadel, terdapat sejumlah bangunan kuno yang dibangun pada masa Yunani, Romawi, sampai kekhalifahan Islam. Salah satunya Kuil Hercules.
detikTravel berkunjung ke situs Amman Citadel atas undangan Jordan Tourism Board (Badan Pariwisata Yordania) pada 16-23 Mei 2016. Perjalanan menuju Amman dari Jakarta berlangsung selama 11 jam dari Jakarta dengan maskapai Royal Jordanian yang terbang tiga kali sepekan, yakni hari Senin-Rabu-Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Di zaman neolitikum, kota ini bernama Rabbath-Ammon, lalu pada zaman Yunani, lokasi tersebut bernama Philadelphia. Sejak era khalifah dikenal dengan nama Amman.
Setibanya di Citadel, kita akan disuguhi pemandangan panoramik Kota Amman. Bila melihat ke sisi sebelah Timur, maka akan tampak padatnya penduduk dan perumahan di sana. Namun, bila mata memandang ke arah Barat, maka perumahan yang terlihat cukup berjauhan karena harga rumah di wilayah Barat lebih mahal. Hanya orang kaya bisa tinggal di sana atau kantor kedutaan dan hotel-hotel bintang lima.
Dari bukit Citadel juga bisa terlihat tempat tinggal Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein. Posisinya berada di tengah antara dua kawasan penduduk tersebut, cenderung ke arah timur. Menurut pemandu kami, Waleed Heyasat, Raja memang ingin selalu dekat dengan rakyatnya, karena itu berada di area yang lebih padat.
![]() |
Salah satu yang paling menarik di Citadel adalah Kuil Hercules. Kuil yang dibangun untuk menghormati kaisar Romawi ini dibuat pada tahun 161-166 M. Ada beberapa pilar dan batuan di sana yang masih kokoh berdiri. Namun sebagian lagi berserakan karena gempa.
Hercules diyakini sebagai sosok pahlawan yang merupakan anak dari Dewa Zeus dan istri manusianya bernama Alcemene. Dalam cerita mitologi Yunani, Hercules digambarkan memiliki kekuatan setengah dewa, namun baik hati dalam menolong manusia.
Waleed mengatakan, salah satu bukti kuat kenapa para ahli meyakini itu adalah kuil Hercules dari tulisan dalam batu yang terletak di atas pilar. Batu itu jatuh karena gempa, namun bisa dilihat dan diterjemahkan tulisannya oleh para ahli. Isi tulisan tersebut seputar tujuan pembangunan kuil yakni dari gubernur setempat untuk menghormati kekaisaran Romawi.
Selain itu, ada temuan sisa-sisa patung Hercules yang terkubur di dalam tanah. Ada dua bagian penting yang ditemukan, namun yang paling penting adalah tangan dari sang manusia setengah dewa itu. Tangan itu terdiri dari tiga jari dan berukuran cukup besar.
"Para ahli meyakini itu adalah tangan dari Hercules karena ukurannya. Inilah bukti penting di Kuil Hercules," terang Waled yang juga lulusan arkeologi Universitas Hashemite ini.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum