Dikumpulkan detikTravel dari situs resmi pariwisata Turki Kamis (30/6/2016) Turki yang didominasi oleh mayoritas umat Muslim juga tak lepas dari pengaruh Kesultanan Utsmaniyah atau yang disebut juga Kesultanan Ottoman.
Pada awalnya, Turki disebut sebagai Semenanjung Anatolia. Dahulu kerajaan muncul silih berganti hingga dikuasai Yunani pada tahun 1200 SM. Turki dikuasai Aleksander Agung pada tahun 334 SM dan berpindah kembali ke tangan Romawi dan menjadi Byzantium dengan ibukota Konstantinopel. Dinasti Seljuk menaklukan Turki di abad ke-11 dan membawa Islam ke negeri kebab itu.
Turki mencapai kejayaan bersama Kesultanan Ottoman pada abad ke-16 dan 17 di bawah kepemimpinan Sulaiman. Saat itu pasukan Ottoman sempat masuk ke Eropa Tengah dan terlibat perang dengan pasukan Kekaisaran Romawi. Begitu juga dengan Safavid Persia di Timur dan Rusia setelahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, agama Islam pun menjadi mayoritas di Turki. Sejumlah bangunan bersejarah yang lekat dengan Islam pun masih berdiri tegak dan menjadi saksi dari kejayaan Islam di Eropa.
Salah satunya adalah Museum Hagia Sophia, bangunan megah yang pernah menjadi gereja dan masjid. Saat menjadi masjid, tidak ada perubahan arsitektur maupun interior dari Hagia Sophia. Perubahan hanya berupa penambahan kaligrafi kaligrafi Islam dan mimbar untuk tempat imam salat. Sebuah bukti umat Islam adalah umat yang toleran di masa itu.
Selain Museum Hagia Sophia, traveler juga bisa menelusuri sisa kejayaan Islam di Masjid Sultan Ahmed atau yang disebut Blue Mosque serta Istana Topkapi yang menjadi Museum Sejarah Islam. Di mana di dalamnya dapat dijumpai aneka barang peninggalan Nabi Muhammad SAW.
Jangan lupakan juga Grand Bazaar yang merupakan tempat belanja paling top di Istanbul. Kalau mau cari barang eksotis atau oleh-oleh, Grand Bazaar adalah tempatnya. Semua juga ada!
Tapi tidak hanya di Istanbul, peninggalan kejayaan Islam juga banyak ditemui di ibukota Ankara. Di sana traveler dapat menemui banyak masjid yang kaya akan sejarah Islam.
Kemudian traveler juga tidak boleh lupa mampir ke Cappadoccia. Selain dikenal akan lanskapnya yang unik dan didominasi oleh bukit kapur, Anda juga bisa mencoba naik balon udara dan melihat indahnya pemandangan dari udara.
Dari beragam penyedia paket, harga untuk naik balon udara sekitar USD 200-250 (Rp 2,8-3,5 juta) per orang. Tentu saja cukup mahal karena faktor keamanan dan keselamatan penumpang adalah nomor satu.
Selain destinasi yang sudah disebutkan di atas, tentunya masih ada banyak jejak peninggalan Muslim di Turki yang bisa Anda temukan. Mumpung libur Lebaran akan segera tiba, mungkin Anda bisa merayakannya di Turki bersama keluarga. Hitung-hitung sekalian ziarah. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol