Kisah Puing Gereja yang Jadi Landmark Terpopuler di Macau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Macau

Kisah Puing Gereja yang Jadi Landmark Terpopuler di Macau

Kurnia Yustiana - detikTravel
Senin, 19 Sep 2016 08:20 WIB
Foto: Ruins of St Paul's di Macau (Kurnia/detikTravel)
Macau - Liburan ke Macau tak lengkap tanpa kunjungan ke Ruin of St Paul's. Inilah puing gereja yang menjadi ikon di Macau dan populer di kalangan turis.

Kalau melihat posting foto traveler yang ke Macau di media sosial seperti Instagram, rasanya tak lepas dari potret sebuah reruntuhan gereja yang dikenal sebagai Ruins of St Paul's. Reruntuhan ini memang bisa dibilang sebagai landmark populer di Macau.

detikTravel sempat datang ke Ruins of St Paul's beberapa pekan lalu. Lokasi tempat bersejarah ini ada di dataran yang cukup tinggi. Traveler harus melewati jalanan yang agak menanjak sebelum bisa menikmati pesona puing-puing tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruins of St Paul's dulunya adalah Gereja St Paul atau dikenal juga sebagai Mater Dei. Gereja didirikan pada tahun 1602-1640 dan menjadi bagian dari St Paul's College. Komplek ini merupakan konstruksi para Jesuit.

Gereja berdiri dengan begitu megah. Hingga pada tahun 1835, gereja terbakar begitu pula dengan bangunan perguruan tinggi di dekatnya. Kebakaran ini menyisakan bagian depan gereja, tangga dan fondasi di beberapa sisi.

Hingga kini, sisa-sisa gereja masih dilestarikan dan beberapa kali sempat direnovasi. Bagian depan yang hanya berupa sebuah dinding dengan ukiran indah di sisi depannya ini tampak berdiri dengan kokoh dan menarik wisatawan lokal dan mancanegara datang untuk melihatnya.

Kawasan ini tampak selalu ramai, terlebih di siang hingga sore hari. Banyak traveler yang berfoto dengan berbagai pose di sini. Berfoto di bagian depan reruntuhan ini boleh saja yang penting tetap sopan.

Saat berkunjung ke Ruins of St Paul's, traveler tak hanya bisa berfoto dan menikmati pesonanya dari sisi luar. Kalau ingin melihat puing-puing lainnya yang masih ada, bisa masuk ke dalam lokasi yang dulunya gereja ini.

Melewati pintu masuk di dinding yang populer itu, ada sejumlah makam biarawan yang berlapis kaca di kanan dan kiri jalan. Kemudian di ujung jalan ada Museum of Sacred Art dan Crypt yang berisi puing bangunan dan barang-barang peninggalan sejarah komplek gereja.

Museum bisa dimasuki gratis setiap hari pukul 09.00-18.00, kecuali hari selasa yang tutupnya lebih cepat yaitu hingga pukul 14.00 waktu setempat. Berbeda dengan di depan gereja, di dalam museum dilarang memotret.

Museum tak terlalu besar, sekitar 10 menit rasanya sudah cukup untuk menjelajahinya. Usai berkeliling di museum, wisatawan bisa lanjut berfoto di depan Ruins Of St Paul's kalau dirasa belum puas. Atau dapat melanjutkan perjalanan ke Senado Square, alun-alun yang cantik di Macau.

Dalam perjalanan ke Senado Square, wisatawan bisa sekaligus berbelanja. Ada banyak toko pakaian branded dan suvenir untuk oleh-oleh.

(krn/fay)

Hide Ads