Inikah Jalur Traveling Pertama Umat Manusia?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menyibak Asia Tengah

Inikah Jalur Traveling Pertama Umat Manusia?

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 27 Okt 2016 08:55 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Ribuan tahun sebelum manusia traveling naik pesawat, ada yang namanya Jalur Sutra di Asia Tengah. Inilah jalur traveling umat manusia pertama kalinya melintasi benua.

Jalur Sutra bisa dibilang sebagai rute lintas benua pertama yang begitu berperan dalam perdagangan dan pertukaran budaya antar dua benua, Asia dan Eropa. Jalur ini digunakan dalam sejak sekitar tahun 114 Sebelum Masehi hingga tahun 1450-an.

Sebenarnya jalur ini dulunya tidak memiliki nama resmi. Lalu sekitar abad ke-19, seorang pengelana asal Jerman bernama Ferdinand von Richthofen, yang melakukan ekspedisi ke China tahun 1868-1872, menyebut jalur tak bernama ini sebagai Jalur Sutra. Sejak saat itulah nama Jalur Sutra banyak digunakan sejarawan untuk menyebut lintasan kuno ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari informasi yang dikumpulkan detikTravel, Kamis (27/10/2016), sesuai dengan namanya yang kita kenal sekarang, Jalur Sutra berawal dari perdagangan sutera dari China ke negara-negara tetangga.

Dinasti Han mulai memperluas wilayah perdagangan sutra sekitar 114 sebelum Masehi. Perdagangan ini kemudian terus berkembang melintasi Asia Tengah seperti Turkmenistan, Uzbekistan, Tajikistan serta Kazakhstan hingga wilayah Eropa.

(unesco.org)Foto: (unesco.org)
Selain sutra, ada banyak barang lain yang diperjualbelikan. Seperti rempah-rempah yang kemudian juga menjadi Spices Routes, porselen dan masih banyak lagi. Bagaimana orang Eropa bisa membeli cengkeh dan berbagai rempah misalnya, tentu dari jalur kuno tersebut.

Dengan banyaknya wilayah dan keberagaman warga di kawasan Jalur Sutra, tak hanya perdagangan yang terjadi di sini. Ditengok dari situs resmi UNESCO, selama perdagangan berlangsung terjadi pula pertukaran pengetahuan, ide, bahasa, budaya bahkan agama.

Hal ini pun memberikan pengaruh besar dalam sejarah dan peradaban masyarakat Eurasia. Traveler dari satu kota ke kota lainnya, saling berbagai mengenai seperti apa kebudayaan dan berbagai hal dari wilayah asal masing-masing.

Jalur tersebut mulai ditinggal sejak teknologi makin berkembang. Adanya petualang melintasi berbagai negara dengan kapal, serta dibuatnya pesawat menjadi akhir dari dari Jalur Sutra.

Namun peradaban dan kebudayaan yang ada saat ini tentunya tak lepas dari pengaruh serta pertukaran yang terjadi ribuan tahun lalu di sana. Meskipun awalnya sempat tak banyak informasi mengenai jalanan lintas benua ini, sejak abad ke-20 makin banyak orang yang mengeksplornya mulai dari peneliti hingga traveler yang haus petualangan.

Hingga kini, cukup banyak operator tur yang menawarkan paket wisata jelajah Jalur Sutra kawasan China serta Asia Tengah. Sejumlah gedung bersejarah, monumen dan dermaga yang ikut andil dalam perdagangan di jalur menakjubkan itu masih bisa dikunjungi.

UNESCO pun telah menobatkan sejumlah wilayah Jalur Sutra sebagai Situs Warisan Dunia. Kawasan yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia ini meliputi 5.000 km Jalur Sutra dari China bagian tengah ke Zhetsyu di Asia Tengah. (krn/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Menyibak Asia Tengah
Menyibak Asia Tengah
16 Konten
Asia Tengah adalah kawasan eksotis yang agak di luar radar wisatawan. Pemandangannya indah ibarat gadis cantik, namun penuh rahasia karena belum banyak orang tahu.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads