Jika berlibur ke Singapura, direkomendasikan mengunjungi Singapore Zoo. Kebun binatang yang dibuka pada tahun 1973 ini menggunakan program pemberian makan sebagai salah satu cara mendekatkan pengunjung dengan hewan.
detikTravel berkesempatan mengunjungi Singapore Zoo atas undangan dari Wildlife Reserves Singapore (WRS) pada hari Senin (6/2/2017) kemarin. WRS merupakan badan independen swadana di Singapura yang mengelola Singapore Zoo, Jurong Bird Park, Night Safari, dan River Safari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama di sini, traveler bisa melihat kehidupan alam liar dari berbagai pelosok bumi. Mulai dari padang rumput Afrika tempat hidupnya singa, zebra, dan badak sampai babun hingga Australia dengan kanguru. Reptil asli Indonesia komodo juga ada di sini.
Pada jam-jam memberi makan, kita dapat ikut menyodorkan makanan yang disediakan petugas ke jerapah, badak, gajah, kura-kura raksasa, dan babun. Namun, kita cukup jadi penonton saat jam makan singa dan beruang kutub.
![]() |
Saat ini, Singapore Zoo melangkah lebih jauh menjadi learning zoo atau kebun binatang pendidikan agar dapat maksimal menyampaikan pesan tentang konservasi. Tiket Singapore Zoo dijual seharga SGD 33 untuk dewasa (Rp 310 ribu) dan SGD 22 (Rp 207 ribu) untuk anak-anak usia 3 sampai 12 tahun.
![]() |
"Biasanya mereka datang dengan keluarga, tapi ada juga yang perorangan. Turis asal Indonesia paling banyak datang pada bulan Juni saat libur sekolah dan Desember saat libur akhir tahun," ujar Manager Corporate Communication WRS, Natt Haniff saat memandu wartawan.
Sebenarnya, ada satu lagi atraksi baru di Singapore Zoo yaitu Zoo-rassic. Anda dapat melihat lebih dari 20 jenis dinosaurus, termasuk T-rex. Sayangnya, saya tidak sempat melihat pertunjukan Zoo-rassic lebih jauh. Wisatawan dapat melihat replika dinosaurus itu sejak 26 November 2016 hingga 31 Maret 2017.
![]() |
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar