Kota Bernama Asmara, Tapi Bukan di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kota Bernama Asmara, Tapi Bukan di Indonesia

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 13 Jul 2017 15:25 WIB
Kota Bernama Asmara, Tapi Bukan di Indonesia
Foto: Contoh bangunan penuh seni di Asmara, bentuknya pesawat (AFP)
Asmara - Di kota ini banyak bangunan dengan arsitektur unik. Asmara namanya, dinobatkan sebagai UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Tapi bukan di Indonesia lho...

Bila berkunjung ke Afrika, sempatkan berkunjung ke Asmara ya. Jangan diartikan Asmara ke dalam bahasa Indonesia, ini bukan tempat mencari cinta. Tetapi, Asmara merupakan ibukota negara dari Eritrea, di Afrika bagian timur tetangganya Ethiopia.

Bila ingin berkunjung, jangan lupa bawa kamera ya traveler. Banyak bangunan nyentrik yang patut diabadikan. Arsitektur bangunan yang unik, menjadi kota ini berbeda dibandingkan kota mana pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikumpul dari berbagai sumber oleh detiTravel, Kamis (13/7/2017) Asmara sudah dinobatkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Banyak arsitektur bangunan di kota yang bergaya Eropa dan masih berdiri kokoh. Asal tahu saja, Italia pernah menduduki negara ini sejak sejak pemerintahan Benito Mussolini pada tahun 1936 sampai 1941.

Banyak yang mengatakan bahwa Asmara adalah Little Rome, karena bangunan di kota ini kumpulan dari arsiteketur bangunan di Italia. Serta sebagian besar populasi kota ini dihuni keturunan Italia.

Bila berkeliling Asmara, traveler bisa melihat bangunan-bangunan unik yang tidak akan traveler temukan di kota-kota lain. Mulai dari bioskop, monumen, ruang olahraga dan sebagainya. Salah satunya adalah bangunan berbentuk pesawat yang merupakan pusat pelayanan Fiat Tagliero yang telah berdiri sejak 1938. Wow!

Selain itu, julukan lain untuk Asmara adalah Africa's Miami karena banyaknya arsitek bangunan bergaya Art Deco. Art Deco merupakan gaya arsitektur modern murni di tahun 1920 yang berkembang mulai dari di Eropa Barat dan Amerika.

Yang jalan-jalan ke sini, selamat memasuki 'mesin waktu' kembali ke abad-19 ya! (sym/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads