Bus City Tour Madinah memiliki shelter atau halte yang terletak di dekat Masjid Nabawi, tepatnya searah dengan Jalang King Fahd. Halte ini menjadi tempat berangkat, pembelian tiket serta pusat informasi.
Bus yang dipakai adalah jenis double-decker dan mulai dioperasikan pada Juni 2017. Bagian bawah tertutup kaca, bagian atas dibuat terbuka sehingga turis leluasa menikmati panorama kota. Bus berlabel 'Citysightseeing' ini melintasi 11 situs bersejarah di antaranya Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Jalan Sultanah, hingga pusat perbelanjaan. Sekali jalan tarifnya 60 Riyal atau setara Rp 216 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madinah beriklim padang pasir. Hanya ada dua musim di Kota Nabi ini: panas dan dingin. Cuacanya pun juga cukup ekstrem. Pada musim panas, suhu rata-rata di atas 40 derajat Celcius. Bahkan bisa mencapai 50 derajat Celcius. Sebaliknya pada musim dingin, suhu di bawah 15 derajat Celcius.
Musim panas terjadi pada bulan Maret hingga September. Sedangkan musim dingin pada September hingga Maret. Pada pergantian musim, kadang terjadi badai pasir.
Di musim haji tahun ini, antara Juli hingga September, Madinah tengah panas-panasnya. Suhu di atas 40 derajat Celcius. Bahkan kadang mencapai 48 derajat Celcius. Tapi jika dirata-rata, suhunya berkisar 43-44 derajat Celcius.
Maka itu, tak banyak jemaah haji naik bus city tour. Apalagi jemaah haji Indonesia. Pagi hari suhu sudah 38 derajat Celcius. Lumayan terasa untuk orang tropis yang terbiasa dengan suhu antara 26-28 derajat Celcius.
Menurut mukimin (orang Indonesia yang lama tinggal di Saudi), suasana paling nyaman terjadi pada Januari-Februari. Suhu relatif bersahabat. Tapi jika ingin merasakan sensasi berbeda, silakan menikmati kapan saja. Boleh juga mencoba naik atap terbuka bus saat suhu di atas 40 derajat Celcius. mau coba?
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum