Diintip detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (28/9/2017) Kota Pripyat di Ukraina mendapat julukan kota mati. Semua berasal dari ledakan nukril Chernobyl.
Ledakan reaktor 4 pembangkit listrik Chernobyl pada 26 April 1986 bisa dibilang sebagai tragedi nuklir terburuk sepanjang sejarah. Banyak korban tewas, kota-kota di sekitar Chernobyl terpapar radiasi dan akhirnya ditinggalkan begitu saja oleh penduduknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tapi tetap saja, banyak yang menganggap kunjungan ke Zona Eksklusi Chernobyl dan Kota Pripyat cukup berbahaya. Besar kemungkinan traveler terpapar radiasi jika tidak mematuhi aturan-aturan yang berlaku selama tur berlangsung. Tur ini pun mengundang kontroversi banyak pihak.
Kamu yang mau tur ke sini bisa ikut dengan operator yang menyediakan tur Chernobyl. Wisatawan yang mau ikut harus mendaftar terlebih dahulu minimal 10 hari sebelum hari H untuk mendapatkan izin masuk.
Jika sudah mendapat persetujuan, traveler harus menandatangi perjanjian bahwa selama di Zona Eksklusi tidak boleh menyentuh barang apapun serta vegetasi. Risiko terkontaminasi kabarnya bisa lebih besar ketika berada di dekat vegetasi. Bahkan duduk di tanah saja juga tidak boleh.
![]() |
Beberapa area Kota Pripyat dibuka sebagian untuk umum. Kamu akan dapat menemukan banyak penjaga yang akan mengingatkan area yang boleh dilewati dan yang tidak.
Apartemen tak berpenghuni dengan cat yang mengelupas, reruntuhan bangunan serta barang-barang yang berserakan di mana-mana, menjadi pemandangan yang akan kamu saksikan. Sesekali ada hewan yang berkeliaran seperti rusa hingga serigala liar.
Usai berkeliling area tragedi masa lalu ini para pengunjung tak bisa langsung pulang tanpa melewati pemeriksaan. Petugas akan melakukan pemindaian tubuh untuk menguji tingkat radiasi termasuk apakah ada debu radioaktif yang kemungkinan terbawa. Jika semua aman, barulah bisa meninggalkan tempat tersebut.
![]() |
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol