Fotografer David de Rueda menghabiskan enam minggu untuk mendokumentasikannya. Dilansir dari CNN Travel, Senin (23/10/2017), situs-situs yang ditinggalkan itu dari tempat pemakaman kereta api di Hungaria, ke ruang kongres es di Bulgaria, hingga menara pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina.
Ledakan PLTN Chernobyl pada tahun 1986 memang paling mengerikan dan memaksa lebih dari 50 ribu penduduk. Mereka melarikan diri dari kota terdekat, yakni Pripyat dan dari situ pula De Rueda memulai petualangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
De Rueda juga merasa khawatir jika nantinya terpapar radiasi. Namun, radioaktif di Pripyat relatif rendah, jadi tidak masalah menghabiskan waktu di sana. Tentunya ia tidak pergi ke daerah dengan radiasi yang tinggi.
![]() |
Walau keadaan di sana mencekam, De Rueda menyukai suasana Pripyat di malam hari. Ia amat menyukai saat benar-benar gelap karena memungkinkan untuk membuat pencahayaan sendiri, dengan senter hingga tidak ada batasan kreativitas.
Ia menggambarkan Pripyat seperti sesuatu dari dunia lain yang nampak tidak nyata. Kota hantu saat turun salju terlihat jauh lebih suram dan tidak nyata.
De Rueda memiliki pengalaman favorit, yakni melihat prototipe pesawat luar angkasa Soviet di gurun Kazakhstan. Hangar besar yang ditinggalkan itu terletak di Baikonur Cosmodrome, yang masih digunakan untuk meluncurkan roket Soyuz hari ini. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!