Dihimpun detikTravel dari situs pariwisata Jepang, Kamis (2/11/2017), Festival Obon biasa diadakan pada bulan Juli atau Agustus. Obon bisa diartikan menyiratkan reuni keluarga, mereka yang melakukannya meyakini pula bahwa setiap tahun selama masa kanak-kanak, roh nenek moyang kembali ke dunia ini untuk mengunjungi keluarga mereka.
Festival ini secara keagamaan masuk ke dalam ritual keagamaan Buddha. Orang-orang juga datang ke kuburan dan menyalakan lampu lampion dan ada pula yang digantung di depan rumah untuk membimbing roh nenek moyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada akhir Festival Obon, lampion yang bisa terapung akan dilarung ke sungai, danau, dan laut menyimbolkan roh-roh itu mempunyai semangat kembali ke dunia mereka. Budaya itu sangat bervariasi pelaksanaannya dari satu wilayah Jepang ke wilayah lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas Festival Obon sudah menyebar dan kurang terkonsentrasi. Namun, pada hari-hari tertentu masih banyak orang yang melakukannya.
Untuk puncak Festival Obon 2018 diperkirakan berlangsung antara tanggal 11 dan 19 Agustus. Hari tersibuk untuk perjalanan domestik diperkirakan pada tanggal 11-12 Agustus di mana orang-orang akan meninggalkan kota-kota besar dan pada tanggal 15-16 Agustus orang-orang kembali ke kota-kota besar.
Pada saat digelarnya Festival Obon pertengahan Agustus ini bertepatan dengan satu dari tiga musim liburan utama Jepang. Dampaknya akan terjadi peningkatan perjalanan domestik dan internasional juga tingkat akomodasi yang meningkat. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol