Diintip detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (2/11/2017) Hungry Ghost Festival adalah halloween ala Hong Kong. Perayaan ini diadakan untuk memperingati kematian para kerabat.
Hungry Ghost Festival didadakan tiap tanggal 14 atau 25 bulan ketujuh kalender China. Tujuan dari festival ini adalah memberi makan para kerabat yang sudah meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut kepercayaan Taoisme, pintu gerbang neraka dibuka pada hari pertama bulan ketujuh. Para hantu yang kelaparan dilepaskan untuk mencari makanan atau membalas dendam pada orang-orang yang telah berperilaku buruk menurut catatan Tao. Taois menyanyikannya bersama untuk membebaskan para hantu.
Cerita lain mengatakan Raja Yama (raja neraka) membuka gerbang neraka dan membiarkan beberapa hantu liar menikmati pengorbanan pada hari pertama bulan lunar ketujuh. Pintu gerbang ditutup pada hari terakhir bulan itu, dan hantu liar dan lapar kembali ke neraka. Beberapa orang China berpikir gerbang surga juga dibuka selama bulan ini, dan mereka juga menyembah nenek moyang mereka dari surga.
Lalu bagaimana prosesi dari festival ini?
Pada satu hari pertama bulan itu, orang-orang membakar uang kertas di luar rumah atau toko mereka, di sepanjang sisi jalan, atau di ladang. Terkadang, mereka pergi ke kuil untuk melakukan pembakaran. Uang kertas ini adalah mainan, namun dipercaya akan menyenangkan hati para hantu.
Ada yag membakar uang kertas, dupa atau memberi makan para hantu yang lapar. Biasanya para keluarga akan makan bersama 3 kali sehari dan menyisakan bangku kosong untuk kerabat mereka.
![]() |
Masyarakat percaya bahwa hantu tidak akan melakukan sesuatu yang mengerikan terhadap mereka atau mengutuk mereka setelah makan dari sesajen atau uang yang mereka bakar. Warga akan memasang lentera kertas cat merah di mana-mana termasuk area bisnis dan perumahan.
Selama bulan hantu ini, kamu akan menemukan banyak sekali upacara, mulai dari jalanan, pasar, dan kuil. Selama upacara jalanan dan pasar, orang berkumpul di jalanan dan pasar untuk merayakan festival tersebut.
Sedangkan di dalam kelenteng, biksu akan mengatur kegiatan meriah. Masih banyak yang percaya bahwa menenangkan para hantu adalah hal yang penting, agar tidak terjadi serangan spiritual.
Pada hari terakhir bulan ketujuh akan ada festival spesial. Inilah hari di mana gerbang neraka ditutup lagi.
Akan lebih banyak orang yang membakar lebih uang kertas dan pakaian. Sehingga para hantu bisa menggunakan benda-benda ini di neraka mereka. Foto dan tablet nenek moyang bisa diletakkan kembali di rak atau digantung kembali di dinding tempat sebelumnya disimpan.
![]() |
Untuk mengusir hantu-hantu itu, biksu Tao memberi mereka kesempatan untuk pergi. Para hantu dianggap membenci suaranya, jadi para biksu akan berteriak dan meratap supaya hantu kembali ke neraka.
Saat malam, para keluarga akan pergi ke sungai dan melepaskan lentera sungai di atas kapal kecil. Orang-orang akan membuat lentera warna-warni dari kayu dan kertas. Para keluarga menuliskan nama nenek moyang mereka di atas lentera. Menurut keyakinan, lentera dari kapal akan menuntun para hantu yang melihatnya kembali ke tempat asalnya. (bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol