Dikumpul detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (2/12/2017) festival menghormati leluhur ini bernama Festival Qingming. Atau festival ini dikenal juga dengan nama Tomb Sweeping Day, yaitu hari dimana masyarakat ziarah dan membersihkan kuburan leluhur.
Awalnya festival ini untuk mengenang kematian seorang pejabat yang setia pkepada kaisar, pada zaman 770-476 SM yang bernama Jie Zitui. Dia rela memotong daging kakinya sendiri untuk menyelamatkan kaisar di masa pengasingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mereka juga membawakan bunga untuk dipersembahkan kepada leluhur. Makanan yang disajikanpun adalah makanan kesukaan, atau favorit kerabat itu semasa hidupnya. Juga uang tiruan yang dipersembahkan, nantinya dibakar dan didoakan supaya berkah untuk leluhur.
Selain untuk menghormati para leluhur, masyarakat China pun merayakan Festival Qingming ini untuk menghormati para pahlawan mereka, termasuk orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Tiananmen Square. Tidak hanya leluhur atau orang-orang yang telah meninggal, mereka juga mengenang hewan peliharaan yang dikubur layaknya manusia.
Perayaan ini biasanya dilakukan pada tanggal 4 April, bertepatan dengan awalnya musim semi. Selain membersihkan kuburan, rakyat China juga bermain layang-layang, baik siang hari maupun malam. Pada malam hari mereka menggantung lentera kecil di layangan mereka, sehingga terlihat seperti taburan bintang yang indah.
Festival Qingming tidak hanya dirayakan di China. Namun negara Vietnam, Korea Selatan, dan Jepang (Pulau Ryukyu) juga merayakan festival ini. Bahkan mereka menjadikan hari festival sebagai libur nasional. China perantauan di Indonesia menyebutnya sebagai Festival Cengbeng.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour