Kota Augusta di bagian timur Negara Bagian Georgia mungkin luput dari perhatian turis saat liburan ke AS. Namun siapa sangka, ada suatu kisah tentang Tiang Berhantu yang konon siapa saja yang menyentuhnya akan meninggal dunia tersambar petir.
Dari penelusuran detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (17/11/2017) Haunted Pillar sudah menjadi legenda di Kota Augusta. Tiang itu tepatnya ada di pinggir jalan 200 5th St, Augusta. Tingginya sekitar 10 kaki atau 3 meter dan berwarna putih. Lalu, mengapa orang yang menyentuh tiang tersebut akan meninggal dunia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (hankeringforhistory.com) |
Dia pun dengan lantang berbicara, kalau bakal ada tornado dan hujan besar yang bakal menghancurkan kota. Semuanya bakal hancur kecuali tiang tersebut. Dan, siapa saja yang menyentuh tiang itu akan meningal dunia tersambar petir!
Foto: (hankeringforhistory.com) |
Konon, tak lama rumah-rumah di sana hancur dan tiang itu ternyata masih tetap berdiri utuh. Semenjak itulah masyarakat Augusta percaya dengan perkataan pendeta tersebut dan tidak berani menyentuh atau menghancurkan tiangnya.
Tiang Berhantu Itu pun Hancur
Sebenarnya beberapa kali Tiang Berhantu itu hancur. Pernah dipindahkan, pernah rubuh dan lain-lain. Meski begitu, tetap saja dibangun dan masyarakat masih mempercayai mitosnya.
Foto: (hankeringforhistory.com) |
Paling parah adalah di akhir tahun 2016 lalu. Sebuah mobil menabrak Tiang Berhantu sampai benar-benar hancur. Dilaporkan media setempat News Channel 6, pengendara mobil baik-baik saja. Hanya saja, penduduk Augusta sedikit 'berduka' karena Tiang Berhantu sudah hancur.
|
Semoga nggak hancur lagi ya! (aff/aff)












































Foto: (hankeringforhistory.com)
Foto: (hankeringforhistory.com)
Foto: (hankeringforhistory.com)
Kenangan Tiang Berhantu (hankeringforhistory.com)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi