Diintip detikTravel dari BBC, Sabtu (9/12/2017), Pegunungan Alborz di Iran utara punya destinasi menarik bagi para traveler. Di sana ada sebuah desa yang dibangun di atap-atap rumah, namanya Masouleh.
Desa Masouleh identik dengan pemukiman yang terus diselimuti kabut. Tak banyak yang 'ngeh' kalau desa ini didirikan di atap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun karena struktur lembah yang curam, warga desa mencari cara kreatif supaya desa ini tetap bisa bertahan. Punya tanjakan curam dengan ketinggian 100 meter, Desa Masouleh mengoptimalkan ruang yang ada dari tiap rumah.
Menempel ke lembah, desa ini membangun teras, taman, restoran, kafe bahkan pasar di atas atap rumah yang ada di bawahnya. Posisinya jadi saling tindih.
Arsitektur ini sudah digunakan oleh Masouleh selama berabad-abad. Tak sembarangan, atap-atap rumah di Desa Masouleh dibangun dari tanah liat, batu dan kayu.
Atap rumah ini dibuat sedemikian rupa supaya tahan mengahadapi iklim basah dan berat dari rumah yang ada di atasnya.
![]() |
Rumah-rumah di desa ini juga memiliki ciri khas yang tak ditemui di desa lain. Tiap rumah memiliki jendela besar yang membentang di ruang depan. Sehingga sinar matahari bisa masuk lebih banyak dan memberi kehangatan bagi pemilik rumah.
Kamar-kamarnya diletakkan di bagian belakang bangunan, terisolasi dengan dinding tanah liat yang tebal. Sehingga penghuni kamar bisa terhindar dari cuaca ekstrem.
Berjalan-jalan di sudut desa akan membuat kamu semakin jatuh cinta dengan Masouleh. Tak ada transportasi, desa ini dikelilingi dengan jalan setapak yang juga memanfaatkan atap rumah di bawahnya, yang bisa dibilang kurang mendukung untuk dilewati kendaraan bermotor.
Traveler yang ingin berkunjung pun bisa memarkirkan kendaraan terlebih dahulu di tempat yang telah ditentukan, sebelum benar-benar masuk desa. Baru setelah itu menanjak ke atas untuk jelajah desa dengan berjalan kaki.
Saat malam tiba, kota ini makin terlihat cantik dengan lampu-lampu dari dalam rumah dan lampu jalan. Instagenic banget ya desa ini.
(rdy/krn)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau