Tuai Kontroversi, Ada Masjid Tanpa Menara & Kubah di Iran

Teheran - Masjid umumnya identik dengan kubah dan menara. Namun, masjid modern baru di Iran ini malah menuai kontroversi karena tidak memiliki keduanya.

Adalah Masjid Vali-e-Asr, sebuah masjid berkonsep modern yang terletak persis di samping teater di jantung Ibukota Teheran, Iran. Yang bikin beda, masjid itu tidak memiliki menara dan kubah yang menjadi bagian utama dari sebuah masjid.

Diketahui, masjid baru itu didesain sejak 10 tahun lalu oleh arsitek Iran Reza Daneshmir dan Catherine Spiridonoff.

Walau tampak modern dan kekinian, tak sedikit pihak Islam konservatif yang mengkritik masjid tersebut. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (27/2/2018), desain masjid yang dianggap terlalu modern malah menghilangkan kesan sakral yang ada.

"Sebuah masjid dikurbankan untuk theater. Desainnya begitu menghina dan tidak memiliki makna," ujar kelompok Islam konservatif Iran seperti diberitakan Mashreg News.

Desainnya dianggap terlalu modern (Fluid Motion Architects)

Menanggapi kritik yang terus bergulis, Reza dan Catherine selaku perancang desain masjid juga memiliki alasan kenapa tidak menghadirkan menara dan kubah dalam desain masjid yang mereka buat. Mereka mengaku terinspirasi dari desain Masjid Quba di Madinah yang diketahui merupakan yang tertua di dunia.

"Kesederhanaan menjadi fitur utama di dalam Masjid Quba yang tertua di di dunia. Masjid Vali-e-Asr tidak memiliki menara dan kubah, begitu juga dengan masjid tertua. Masjid merupakan tempat ibadah, Al Quran pun tidak mendikte bentuknya seperti apa. Yang terpenting adalah apa yang ada di dalamnya," ujar mereka seperti diberitakan The Guardian.

Suasana dalam masjid (Deed Studio)

Dibangun di atas lahan seluas 2.855 meter persegi, masjid berlantai 7 itu memiliki total tinggi 32 meter. Di mana 20 meter berada di atas permukaan tanah.

Walau tidak memiliki menara dan kubah, Masjid Vali-e-Asr memiliki aula besar untuk ibadah, pusat budaya, kediaman ulama dan area parkir.

"Kami mencoba untuk membuat interaksi antara masjid yang sarat esensi buaya dan theater. Kami ingin membuat proyek budaya yang sarat harmoni dengan sekelilingnya. Masjid pun harus bisa merespon kebutuhan di zamannya," tutup mereka. (sna/rdy)