Setiap tahun Kota Melbourne rutin menggelar Food and Wine Festival yang menarik minat wisatawan. Salah satu highlightnya adalah makan siang bareng di atas meja sepanjang setengah kilometer. Kebayang nggak sih bagaimana rasanya?
Atas undangan dari Garuda Indonesia dan Tourism Australia, detikTravel pun berkesempatan untuk menikmati kemeriahan di Melbourne Food and Wine Festival tahun ini yang bertempat di kawasan sub-urban Footscray, Melbourne, Jumat kemarin (16/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Event ini sangat populer, tiketnya cepat sekali habis ketika dijual," ujar perwakilan dari Visit Victoria, Shuk Yin pada detikTravel.
![]() |
Bertempat di samping Sungai Maribyrnong, venue pun disetting sedemikian rupa di atas bekas rel kereta api. Ketika detikTravel tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 waktu setempat, telah tampak dua meja panjang dengan peralatan makan rapi di atasnya. Para petugas pun dengan sigap memandu para tamu menuju kursi yang telah dipesan sebelumnya.
Mulai dari wisatawan yang berpakaian casual hingga berdasi, semua tampak membaur satu sama lain di atas meja sepanjang 500 meter. Semuanya menanti makan siang yang akan disiapkan oleh tiga koki ternama, Adam D'sylva, Jeery Mai dan Kay-Lene Tan. Menu kali ini pun lebih berfokus pada tema Asian.
![]() |
Menjelang jam makan siang, para petugas dengan lincah menawarkan minuman hingga berbagai pilihan wine dan bir dari satu meja ke meja lain. Disusul dengan hidangan pembuka, main course dan dessert. Tamu pun bisa meminta kopi atau air mineral di sela acaranya. Semuanya free flow dan all you can eat.
Menariknya, traveler juga dihibur oleh aneka pertunjukan musik hingga budaya saat menyantap makanan. Contohnya seperti penampilan musik Afrika hingga Barongsai yang umum dijumpai saat Imlek. Sungguh suatu event budaya yang menarik dan beragam dalam satu tempat.
![]() |
Untuk tahun ini, event tersebut diketahui menyedot ribuan wisatawan. Ada sekitar 1.700 bangku yang dihadirkan pada event Melbourne Food and Wine festival tahun 2018 ini.
"Tiketnya sold out. Ada sekitar 1.700 kursi tahun ini," ujar Shuk Yin.
Padahal kalau dipikir-pikir, harga tiket untuk menikmati festival ini cukup lumayan. Satu tiketnya dihargai AUD 180 atau sekitar Rp 1,9 juta. Traveler yang ingin mendatangi festival ini tahun depan bisa terbang ke Melbourne menaiki maskapai Garuda Indonesia yang punya rute direct. Ada 4 kali penerbangan setiap minggu dari Jakarta ke Melbourne. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour