Meja Makan Siang Terpanjang di Dunia, Cuma di Australia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Australia

Meja Makan Siang Terpanjang di Dunia, Cuma di Australia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 17 Mar 2018 18:30 WIB
Foto: Johanes Randy Prakoso/ detikTravel
Melbourne - Kota Melbourne di Australia baru saja menyelenggarakan acara makan siang di atas meja sepanjang 500 meter. Seperti ini rasanya.

Setiap tahun Kota Melbourne rutin menggelar Food and Wine Festival yang menarik minat wisatawan. Salah satu highlightnya adalah makan siang bareng di atas meja sepanjang setengah kilometer. Kebayang nggak sih bagaimana rasanya?

Atas undangan dari Garuda Indonesia dan Tourism Australia, detikTravel pun berkesempatan untuk menikmati kemeriahan di Melbourne Food and Wine Festival tahun ini yang bertempat di kawasan sub-urban Footscray, Melbourne, Jumat kemarin (16/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan, event ini menjadi salah satu agenda wisata yang ditunggu-tunggu. Saking populernya, tiket event ini cepat sekali habis ketika dibuka untuk publik. Jadi tidak kalah heboh dengan konser musik dari grup atau penyanyi internasional.

"Event ini sangat populer, tiketnya cepat sekali habis ketika dijual," ujar perwakilan dari Visit Victoria, Shuk Yin pada detikTravel.

Kuliner bertema Asia yang disajikan (Randy/detikTravel)Kuliner bertema Asia yang disajikan (Randy/detikTravel) Foto: undefined


Bertempat di samping Sungai Maribyrnong, venue pun disetting sedemikian rupa di atas bekas rel kereta api. Ketika detikTravel tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 waktu setempat, telah tampak dua meja panjang dengan peralatan makan rapi di atasnya. Para petugas pun dengan sigap memandu para tamu menuju kursi yang telah dipesan sebelumnya.

Mulai dari wisatawan yang berpakaian casual hingga berdasi, semua tampak membaur satu sama lain di atas meja sepanjang 500 meter. Semuanya menanti makan siang yang akan disiapkan oleh tiga koki ternama, Adam D'sylva, Jeery Mai dan Kay-Lene Tan. Menu kali ini pun lebih berfokus pada tema Asian.

Adam, sang koki (Randy/detikTravel)Adam, sang koki (Randy/detikTravel) Foto: undefined


Menjelang jam makan siang, para petugas dengan lincah menawarkan minuman hingga berbagai pilihan wine dan bir dari satu meja ke meja lain. Disusul dengan hidangan pembuka, main course dan dessert. Tamu pun bisa meminta kopi atau air mineral di sela acaranya. Semuanya free flow dan all you can eat.

Menariknya, traveler juga dihibur oleh aneka pertunjukan musik hingga budaya saat menyantap makanan. Contohnya seperti penampilan musik Afrika hingga Barongsai yang umum dijumpai saat Imlek. Sungguh suatu event budaya yang menarik dan beragam dalam satu tempat.

 Ada barongsai juga lho (Randy/detikTravel) Ada barongsai juga lho (Randy/detikTravel)

Untuk tahun ini, event tersebut diketahui menyedot ribuan wisatawan. Ada sekitar 1.700 bangku yang dihadirkan pada event Melbourne Food and Wine festival tahun 2018 ini.

"Tiketnya sold out. Ada sekitar 1.700 kursi tahun ini," ujar Shuk Yin.

Padahal kalau dipikir-pikir, harga tiket untuk menikmati festival ini cukup lumayan. Satu tiketnya dihargai AUD 180 atau sekitar Rp 1,9 juta. Traveler yang ingin mendatangi festival ini tahun depan bisa terbang ke Melbourne menaiki maskapai Garuda Indonesia yang punya rute direct. Ada 4 kali penerbangan setiap minggu dari Jakarta ke Melbourne. (rdy/fay)

Hide Ads