Main Ski di Prancis yang Susah-susah Gampang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Prancis

Main Ski di Prancis yang Susah-susah Gampang

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 10 Apr 2018 16:30 WIB
Main ski di Club Med Valmorel (Wahyu/detikTravel)
Valmorel - Sepintas melihat, main ski dan meluncur di atas salju terlihat mudah. Tapi faktanya, tidak semudah yang dibayangkan. Ada teknik-teknik yang perlu kamu ketahui.

Olahraga ski memang masih belum begitu populer di Indonesia. Tapi bukan berarti traveler tidak bisa mencobanya. Kalau liburan musim dingin di Prancis, ada banyak ski resort yang menyediakan paket latihan main ski.

Salah satunya ada di Club Med Valmorel, Prancis, sekitar 2 jam perjalanan darat dari Kota Jenewa, Swiss. Atas undangan Club Med Valmorel dan HIS Travel, detikTravel pun berkesempatan menjajal bagaimana asyiknya meluncur di atas salju, Senin (9/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa kelas ski yang bisa dipilih traveler. Mulai dari beginner, kelas 1, hingga kelas 3. Ada juga kelas bermain snowboard. Kelas-kelas ini dibedakan sesuai dengan kemampuan traveler. Kelas main ski ini sudah termasuk dalam paket menginap di Club Med Valmorel.

Traveler siap bermain ski (Wahyu/detikTravel)Traveler siap bermain ski (Wahyu/detikTravel)

Untuk yang belum pernah main ski sebelumnya, wajib ikut kelas beginner. Sudah ada instruktur ski yang siap menemani traveler belajar. Setiap harinya, ada 2 jadwal latihan ski yaitu pada pagi hari dan sore hari.

Sesi latihan pagi dimulai sekitar pukul 08.30 waktu setempat, kemudian selesai menjelang jam makan siang. Sedangkan untuk sesi sore hari dimulai pada pukul 14.00 dan berakhir sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

detikTravel mulai belajar di bawah bimbingan Yannick, instruktur ski yang sudah berpengalaman selama bertahun-tahun. Pelajaran pertama dari Yannick, untuk pemula sebaiknya tidak menggunakan tongkat ski terlebih dahulu.

"Jangan ada yang membawa tongkat ski ya. Tongkat itu hanya untuk kakek-kakek," canda Yannick.

Yannick, sang instruktur ski (Wahyu/detikTravel)Yannick, sang instruktur ski (Wahyu/detikTravel)

Menurut Yannick, untuk kelas pemula memakai tongkat ski justru akan membuat latihan jadi lebih sulit. Untuk pemula, pelajaran dasarnya adalah bagaimana mengontrol kecepatan papan ski dan menjaga keseimbangan tubuh saat meluncur di atas salju.

"Kalau ingin meluncur, posisikan papan ski secara paralel (lurus). Untuk mengurangi kecepatan, selalu ingat posisi pizza. Big pizza. Pizza yang lebar," jelas Yannick.

Posisi pizza ini berupa membuka kaki lebar-lebar, tapi dalam keadaan badan condong ke depan. Jangan condong ke belakang atau jongkok, karena traveler bisa jatuh. Semakin lebar posisi pizza yang traveler lakukan, maka pengereman akan makin pakem.

"Pizza... Pizza... Always pizza all the time," teriak Yannick setiap kali mengingatkan kami untuk menjaga kecepatan saat meluncur dari atas bukit.

Main ski ternyata cukup sulit (Wahyu/detikTravel)Main ski ternyata cukup sulit (Wahyu/detikTravel)

Kedengarannya sih mudah, tapi dalam prakteknya ternyata cukup sulit. Ada kalanya meski sudah posisi pizza, tapi kecepatan papan ski tidak kunjung melambat. Jadinya papan ski tidak bisa dikontrol, dan kita mesti jatuh berdebam di atas salju.

Meski jatuh, main ski ternyata menyenangkan juga. Jatuh di atas salju rasanya seperti jatuh di atas tumpukan serutan es. Empuk tapi dingin banget.

Walaupun sering jatuh, tapi justru saat jatuh itu kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Yang penting adalah keberanian untuk terus mencoba dan pantang menyerah.

Setiap kita jatuh, Yannick siap sedia untuk membantu berdiri lagi. Memang susah untuk bisa bangun sendiri dengan papan ski sepanjang 152 cm menempel di telapak sepatu kita. Tapi justru di situ letak keseruannya. Traveler berani coba? (rdy/fay)

Hide Ads