"Semua agama bahagia. Kita mempunyai kebebasan untuk melakukan aktivitas keagamaan," kata Sekretaris Komunitas Muslim Hong Kong, Saeed Uddin saat berbincang di Masjid Kowloon, Jalan Nathan, Hong Kong, Rabu (25/4/2018).
Saeed menyebut pemerintah Hong Kong juga sangat bersikap baik terhadap umat muslim. Sebagai penganut agama yang jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan agama lain, umat muslim sangat dihargai untuk menjalankan aktivitas keagamaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pemerintah sangat baik. Mereka menjalankan hukum di sini," tutur dia.
"Kita mempunyai hubungan baik dengan pemerintah. Kita menghargai mereka, karena mereka menghargai kita," sambung dia.
Dia menyatakan masyarakat Hong Kong merupakan masyarakat yang inklusif. Semua orang hormat dan tak pernah menghina sesama agama lain.
"Kita tidak menghina, kita tidak melakukan sesuatu yang jelek untuk orang lain. Tidak. Kita muslim, kita adalah orang baik, kita harus baik untuk semua orang, tidak hanya untuk muslim," papar Saeed.
Selama lebih dari 40 tahun hidup di Hong Kong, Saeed juga mengaku tidak pernah ada konflik antar umat beragama. Hal itu dikarenakan semua masyarakat berkomitmen untuk hidup damai dan saling menghargai agama masing-masing.
"Kita tidak punya masalah Alhamdulillah di sini. Di sini saya lebih dari 40 tahun, kita tidak punya masalah besar," ucap dia.
Selain itu, Saeed menerangkan Masjid Kowloon, sebagai salah satu masjid tertua di Hong Kong, terbuka bagi semua orang yang ingin belajar tentang Islam. Masjid itu biasa menyelenggarakan pendidikan madrasah, kajian dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
"Kita juga banyak menerima turis datang ke sini untuk mengenal tentang islam, kita berdakwah, kita dakwah setiap hari. Setiap pagi banyak orang yang ingin mengenal Islam dan ada dua imam yang menuntun mereka dalam bahasa Inggris atau China. Ini merupakan tempat yang sangat penting. Banyak pengunjung datang ke sini," terang Saeed.
(sym/krn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum