Bukan Beijing, Ini Tembok Besar China di Yanchi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Bukan Beijing, Ini Tembok Besar China di Yanchi

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 01 Mei 2018 18:40 WIB
Foto: Tembok Besar China di Kota Yanchi, Provinsi Ningxia (Wahyu/detikTravel)
Yanchi - Tembok Besar China tak hanya ada di Beijing saja. Membentang sejauh kurang lebih 8.850 Km, tembok raksasa ini ada juga di Kota Yanchi, Provinsi Ningxia.

Tembok Besar China adalah mahakarya arsitektur yang dibangun bangsa China untuk mempertahankan wilayah kekuasaan mereka dari serbuan bangsa Mongol. Benteng ini sangat kokoh, dan memiliki panjang yang tidak tanggung-tanggung, mencapai ribuan kilometer.

Terpisah jarak 1.063 kilometer dari Beijing, tepatnya di Kota Yanchi, Provinsi Ningxia, ada bagian Tembok Besar China yang masih terjaga dengan baik kondisinya. Padahal usia dari situs bersejarah ini sudah tembus ratusan tahun lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama dengan rombongan Famtrip HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji), detikTravel menyambangi Tebok Besar Yanchi ini pada Minggu (29/4/2018) pagi. Suasana di destinasi wisata sejarah itu masih sepi. Wisatawan sepertinya masih belum banyak berkunjung ke sana.

Pagi-pagi, tembok raksasa masih sepi (Wahyu/detikTravel)Pagi-pagi, tembok raksasa masih sepi (Wahyu/detikTravel)
Hanya tampak beberapa warga lokal yang terlihat memanfaatkan area Tembok Besar ini untuk berolahraga, terutama jogging. Pemandu kami bernama Aming pun bercerita tentang sejarah tembok raksasa ini.

Menurut cerita Aming, Tembok Besar China dibangun berabad-abad silam saat China masih berada di zaman Dinasti Kekaisaran China. Usia tembok ini pun diperkirakan sudah lebih dari 500 tahun.

"Tembok ini dibangun dari zaman Dinasti Ming. Usianya sudah 500 tahun lebih. Kalau di sini, kita bisa naik sampai ke atas," kata Aming.

Tangga batu menuju ke atas tembok (Wahyu/detikTravel)Tangga batu menuju ke atas tembok (Wahyu/detikTravel)
Tak menyia-nyiakan kesempatan, detikTravel langsung saja naik hingga ke atas tembok raksasa ini. Ada tangga batu yang bisa traveler naiki untuk menuju ke bagian atas tembok.

Dari atas tembok ini, kita bisa melihat pemandangan Kota Yanchi secara lebih jelas dari atas ketinggian. detikTravel jadi membayangkan bila di zaman perang dulu, tembok ini pasti berfungsi sebagai benteng untuk memantau kegiatan musuh.

BACA JUGA: Alun-alun Genghis Khan di Perbatasan China-Mongolia

Sepanjang tembok, ada semacam bangunan yang kini sudah dialihfungsikan sebagai perpustakaan. Mungkin dulunya ini adalah tempat untuk para tentara berjaga, berganti-gantian dengan rekannya yang lain.

Pagi beranjak siang, suara musik menggema dari arah lapangan di bawah tembok raksasa ini. Rupanya ibu-ibu warga lokal sedang berlatih tari-tarian tradisional China, lengkap dengan aksesoris pelengkapnya berupa kipas dan bendera warna-warni.

Bangunan yang kini jadi perpustakaan (Wahyu/detikTravel)Bangunan yang kini jadi perpustakaan (Wahyu/detikTravel)
Aksi para ibu-ibu yang sedang latihan menari ini pun jadi hiburan tersendiri bagi kami saat itu. Anggota rombongan kami yang lain jadi tak tahan ingin ikut serta menari bersama para ibu-ibu ini.

Jadilah pagi itu di Tembok Besar Yanchi dipenuhi gelak tawa baik oleh ibu-ibu warga lokal, maupun dari ibu-ibu anggota rombongan kami. Kebersamaan kami diakhiri dengan foto selfie yang tak kalah hebohnya. Seru!

Ibu-ibu warga lokal latihan menari (Wahyu/detikTravel)Ibu-ibu warga lokal latihan menari (Wahyu/detikTravel)
(wsw/krn)

Hide Ads