Melansir CNN Travel, Kamis (21/6/2018), namanya Bandara Internasional Nicosia. Merupakan salah satu bandara di negara Siprus dan telah ditinggalkan atau berhenti pengoperasiannya selama 44 tahun.
Sebuah pesawat besar duduk diam dan masih diparkir di tepi jalurnya. Mesinnya telah dipreteli, sayapnya rusak dan badannya telah lapuk oleh waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bandara Internasional Nicosia yang dulu ramai dan canggih kini tutup. Hal itu dikarenakan sejarah yang menyakitkan karena keadaan negara Siprus yang bergejolak.
Negara dari sebuah pulau di Laut Mediterania ini dibagi sejak musim panas 1974. Siprus yang bekas koloni Inggris itu merdeka pada tahun 1960.
Selama bertahun-tahun, ketegangan meningkat antara mayoritas Siprus Yunani dan minoritas Siprus Turki. Pada tahun 1974, pemerintah Yunani mandanai upaya untuk menggulingkan presiden terpilih Siprus.
BACA JUGA: Penampakan Bandara Paling Tinggi di Dunia
Turki menanggapi dengan intervensi militer dan segera menguasai lebih dari sepertiga pulau itu. Pembagian berlanjut hingga hari ini, dengan zona penyangga yang dipatenkan PBB melintasi pulau itu dan membaginya menjadi dua, Siprus Utara diduduki Turki sedang Selatan diduduki Yunani.
Imbas dari hal di atas pada Bandara Internasional Nicosia. Bandara ini terletak di dalam zona penyangga, juga dikenal sebagai garis hijau dan aksesnya ke publik sangat dibatasi karena merupakan bagian dari komplek markas pasukan perdamaian PBB di pulau itu.
Jauh sebelum hal di atas terjadi, selama puluhan tahun Bandara Internasional Nicosia digunakan untuk keperluan militer. Diresmikan pada tahun 1968, dengan tambahan bangunan terminal modern, bandara ini juga memiliki fasilitas berteknologi tinggi dan banyak restoran dan toko di sana.
Dibangun untuk menjadi pusat pariwisata dan transportasi utama di Mediterania timur, Bandara Internasional Nicosia menjadi tempat perdagangan yang ramai di tahun setelahnya. Pada tahun 1973, dilaporkan telah melayani hampir 800.000 penumpang.
![]() |
Tapi kehidupannya yang sibuk tiba-tiba terputus. Selama krisis 1974, Bandara Internasional Nicosia menjadi salah satu target utama tentara Turki dan aktivitas komersial pun dihentikan.
Serangkaian serangan udara diikuti pertempuran yang mematikan antara pasukan Turki dan Yunani terjadi di Bandara Internasional Nicosia. Akhirnya, pasukan PBB campur tangan dan dibuat garis gencatan senjata pada pertengahan Agustus 1974, lalu bandara itu dinyatakan sebagai Kawasan Lindung PBB.
BACA JUGA: Bandara Maldives yang Sederhana
Bandara baru, Bandar Udara Internasional Larnaca (LCA), dibuka di Republik Siprus pada tahun 1975 setelah penutupan Nicosia. Sementara Bandara Internasional Paphos (PFO) dibuka pada tahun 1983.
Pada tahun 1977, penerbangan komersial terakhir meninggalkan Bandara Internasional Nicosia di bawah Otorisasi Khusus PBB. Lama ditinggalkan, kompleks bandara ini digunakan sebagai salah satu tempat untuk perundingan krisis Siprus.
Tonton juga video 'Akhirnya, Penerbangan Perdana Australia-Eropa Nonstop, Tiba di London':
(msl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!