Melansir CNN Travel, Selasa (14/8/2018), patung-patung batu besar yang melegenda di Pulau Paskah memang tak pernah lepas dari benak wisatawan. Pulau yang paling terisolasi ini memiliki jarak terdekat dengan daratan sejauh 3.218 kilometer dari Chile.
Rapa Nui, panggilan warga lokal terhadap Pulau Paskah, kepulauan vulkanik di Samudera Pasifik bagian tenggara ini menjadi pusat budaya di Polinesia. Maskapai LAN Airlines dari Chile mempunyai penerbangan dari Santiago ke Pulau Paskah beberapa kali seminggu dengan durasi terbang selama lima jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Patung Moai
Berjumlah hampir seribu buah, Moai (patung manusia monolitik yang diukir dari sebongkah batu) tersebar di seluruh Pulau Paskah. Inilah alasan utama wisatawan datang ke sana walau hanya sekali dalam seumur hidup.
Patung-patung Moai berasal dari abad ke-12 dan berukuran hingga setinggi 10 meter. Digali pada tahun 1970-an, semua patung-patung berdiri itu menghadap ke daratan. Setiap moai berbeda, seperti karikatur, ada yang gemuk, kurus, besar, kecil, bertato atau disebut tulisan rumit yang juga termasuk petroglif, bahasa tulis yang hanya ada di Oseania.
![]() |
2. Festival Tapati
Sebagian besar sejarawan sependapat bahwa pelaut Polinesia tiba sekitar tahun 400 Masehi, tetapi tidak ada yang tahu pasti tepatnya. Hingga ada beberapa orang yang mengemukakan akan adanya hubungan dengan makhluk luar angkasa.
Sampai 1722, ketika ekspedisi Belanda tiba, Rapa Nui telah berkomunikasi dengan dunia luar. Pada saat itu, Patung Moai masih berdiri dan penduduk setempat berjumlah sekitar 20.000. Hari ini, total penduduk pulau berjumlah 5.000 orang. Berkurang 4 kali dari populasi, tapi budaya pulau ini tetap hidup dengan kegiatan dan festival yang diiisi dengan melempar tombak, tobogganing, menari, dan body painting.
Perayaan puncak Festival Tapati adalah Haka Pei. Penduduk laki-laki (hanya mengenakan kain pinggang kecil) toboggan menuruni gunung api Maunga Pui dengan batang pohon pisang. Yang tersisa dari perjalanan ini dianggap sebagai pemenang. Ada juga kompetisi menari, karnaval, pameran makanan dan penobatan ratu Tapati.
3. Gunung berapi
Pulau Paskah terutama terdiri dari tiga gunung berapi yang sudah tak aktif, namanya adalah Terevaka, Poike, dan Rano Kau. Yang termuda dari ketiganya, Terevaka membentuk sebagian besar pulau itu juga menyediakan batuan vulkanik untuk diukir menjadi Moai.
Rano Kau memiliki kawah yang besar dan mengesankan. Pemandangannya 360 derajat Pulau Paskah yang dikelilingi Samudera Pasifik.
![]() |
4. Makanan
Di Kaloa, Restoran Poerava di Hangaroa Eco Village mungkin adalah tempat terbaik untuk makan di pulau ini. Restoran ini menyajikan tuna panggang yang lezat dan makanan setempat lainnya sesuai dengan ketersediaan bahan.
5. Penginapan ramah lingkungan
Sorotan bagi kebanyakan wisatawan adalah pengnapan di sana yang ramah lingkungan. Di sisi tenggara pulau, ada Posada de Mike Rapu yang seluruh bangunannya terbuat dari kayu lokal dan menjunjung tinggi privasi tamunya.
Dibuka pada 2007, penginapan itu adalah yang pertama di Amerika Selatan yang menerima sertifikasi LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) dari United States Green Building Council. Memiliki 30 kamar, pemandangannya langsung ke savana hingga Samudera Pasifik.
Saksikan video 20Detik tentang deretan pulau pribadi terbaik di dunia di sini:
(msl/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!