Uniknya China Tandakan Status Sosial, Lewat Gerbang Rumah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Uniknya China Tandakan Status Sosial, Lewat Gerbang Rumah

Bona - detikTravel
Rabu, 16 Jan 2019 07:20 WIB
Gerbang rumah masyarakat China jaman dulu (Bonauli/detikTravel)
Jinan - Tradisi dan kultur masyarakat China memang menarik untuk diulik. Salah satunya adalah gerbang rumah yang jadi penanda status sosial di zaman dulu.

Kehidupan bersosialiasasi masyarakat sudah terbentuk sejak jaman dulu. Walau pun tak seperti sekarang. Untuk mempermudah pergaulan, masyarakat memberlakukan adanya status sosial.

Tak terkecuali dengan China yang pada saat itu berada dalam pengaruh kerajaan. Sehingga status sosial menjadi momok penting bagi sebuah keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Status sosial biasanya diberikan berdasarkan pekerjaan seseorang. Semakin bagus pekerjaannya, maka status sosialnya akan semakin tinggi.

Untuk menunjukkan status sosialnya, China punya cara yang unik. Status sosial sebuah keluarga akan terlihat pada pintu gerbang rumah.

detikTravel bersama Dwidaya Tour mendapat kesempatan untuk melihat keunikan ini di Kota Tua Baihuangzhou di Jinan, Shandong , China. Kawasan ini berisikan bangunan-bangunan masyarakat China pada jalan dulu.

Gerbang rumah masyarakat jaman dulu sedikit berbeda dengan sekarang. Dulu gerbangnya terbuat dari pintu kayu, mirip dengan model gerbang istana namun dalam ukuran kecil.

Salah satu contoh gerbang rumah keluarga berstatus tinggi (Bonauli/detikTravel)Salah satu contoh gerbang rumah keluarga berstatus tinggi (Bonauli/detikTravel) Foto: undefined


Sekilas memang tak ada bedanya gerbang rumah yang satu dengan lainnya. Tapi saat kamu melangkahkan kaki, akan terlihat pembatas gerbang yang harus dilangkahi.

Pembatas inilah yang menjadi tanda tinggi rendahnya status sosial sebuah keluarga atau seseorang. Seseorang yang berstatus sosial rendah seperti petani akan memiliki pembatas gerbang yang rendah.

Kalau pekerjaannya bagus, maka pembatas gerbang rumahnya akan semakin tinggi.

"Semakin tinggi statusnya saat itu, maka pembatas gerbang rumahnya akan semakin tinggi juga. Seperti yang ada di Forbidden City," ujar Ann, Sales Asia-Afria China Tourism Board.

Untuk masuk ke rumah seseorang ada peraturan yanng harus ditaati, berkaitan dengan pembatas di gerbang rumah. Seorang tamu haruslah melangkahkan kakinya melewati pembatas tersebut, tidak boleh menginjakkan kaki di atasnya.

"Menginjak pembatas gerbang rumah adalah hal yang tidak sopan. Artinya kamu tidak menghormati yang punya rumah," jelas Ann.

Serendah apa pun tingkatan status sosial pada jaman itu, menginjak pembatas gerbang rumah adalah hal yang dilarang. Biar berbeda status sosial, namun masyarakat dituntut untuk tetap saling menghormati satu sama lain. Sehingga keharmonisan tetap terjaga.


(bnl/aff)

Hide Ads