Taiwan punya kaitan erat dengan China Mainland, ini karena pulau ini dijadikan basis tentara Nasionalis setelah kalah perang dengan pasukan Komunis China. Jika ingin belajar perjalanan sejarah Taiwan, ada baiknya wisatawan berkunjung ke Chiang Kai-shek Memorial Hall berlokasi di jantung kota Taipei.
Sesuai namanya, tempat ini sengaja dibangun untuk mengenang Presiden Republik Tiongkok Chiang Kai-shek yang merupakan penerus Sun Yat Sen, presiden pertama Republik China. Dibangun di atas lahan seluas lebih dari 25 hektar dengan dikelilingi taman luas, tempat ini menyimpan sejarah panjang Taiwan sejak perang sipil di China Daratan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada tahun 1949, ratusan ribu pasukan dan pendukung Partai Kuomintang (KMT) yang berhaluan nasionalis terpaksa mundur ke Taiwan setelah mereka kalah dalam perang saudara menghadapi Partai Komunis China (PKC) pimpinan Mao Zedong. Usai menguasai daratan Tiongkok, Mao belakangan membentuk pemerintahan Republik Rakyat China (RRC) yang memerintah daratan utama hingga saat ini.
Di sisi lain, meski tak lagi memerintah China Mainland, Chiang masih menganggap pemerintah Republik China adalah pemerintah yang masih sah memimpin seluruh Tiongkok. Chiang sendiri memimpin pemerintahan republik di pulau tersebut sampai kematiannya tahun 1975.
Hubungan kedua pemerintahan yang hanya dibatasi Selat Taiwan ini relatif pasang surut. RRC sendiri menawarkan solusi unifikasi lewat satu negara dua sistem sebagaimana yang sudah dilakukan di Hong Kong dan Macau. Namun di luar, hubungan ekonomi maupun masyarakat kedua negara relatif tak terganggu relasi ketegangan politiknya.
Chiang Kai-shek Memorial Hall bisa cukup mewakili sejarah keberadaan Taiwan. Di dalam Chiang Kai-shek Memorial Hall, patung raksasa sang presiden setinggi lebih dari 5 meter terdiam dalam posisi duduk. Wajahnya menghadap ke arah Barat yang memiliki filosofi keinginan terpendam Chiang yang berharap bisa kembali ke Daratan Tiongkok.
![]() |
Namun hal tersebut urung dilakukan hingga wafatnya sang Bapak Bangsa Taiwan tersebut pada tahun 1975 karena penyakit pneumonia. Pengunjung tak bisa mendekat ke patung tersebut lantaran ada pagar pembatas yang dijaga oleh dua orang tentara Taiwan yang bertugas secara bergantian.
Yang tak boleh dilewatkan, adalah upacara pergantian prajurit penjaga yang dilakukan setiap pukul 10.00 dan 16.00 waktu setempat. Upacara pergantian ini jadi tontonan menarik bagi para wisatawan di Chiang Kai-shek Memorial Hall.
Arsitekturnya menyerupai bangunan yang ada di Kota Terlarang di Beijing dengan atap persegi 8, yang dalam filosofi China melambangkan kelimpahan rizki dan keberuntungan. Sementara gradasi warnanya, baik di dalam maupun luar bangunan, didominasi putih, biru, dan merah, sesuai dengan bendera Republik China yang melambangkan kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.
Di lantai dasar atau tepat di bawah hall patung Chiang berada, terdapat Zhong Zheng Auditorium dan beberapa ruang yang dijadikan galeri tempat penyimpanan barang-barang peninggalan tokoh militer ini. Zhong Zheng adalah nama alias dari Chiang Kai-Shek.
Persis di depan gedung memorial, terdapat sebuah lapangan luas yang diberi nama Liberty Square. Lapangan ini diapit taman bunga yang ditata sangat apik. Saat musim semi, taman ini akan tampak semakin cantik dengan mekarnya bunga sakura yang banyak ditanam di tempat tersebut.
![]() |
Lapangan ini juga sering dijadikan tempat merayakan upacara penting di Taiwan. Antara taman dan bangunan utama dipisahkan anak tangga yang berjumlah 89 yang melambangkan usia Chiang Kai-Shek.
Ada dua gerbang menuju Chiang Kai-shek Memorial Hall, yakni di sisi Utara lewat Xinyi Road dan Selatan melewati Guo East Road. Wisawatan tak dikenakan biaya untuk masuk ke landmark Kota Taipei ini.
![]() |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!