Sebut saja B, seorang warga Indonesia yang bekerja di Brunei Darussalam. Ia telah menetap selama kurang lebih setengah tahun di negara yang menetapkan sejumlah hukum Islam di sana.
Mengenai pemberitaan hukuman terhadap LGBT misalnya. Ia mengatakan, bahwa akhir-akhir ini hal tersebut kembali menjadi buah bibir. Sebelumnya, belum diterapkan secara pasti atau diimplementasikan ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Brunei Hukum Mati LGBT, Ini Kata Orang Indonesia yang Tinggal di Sana
Bicara soal pariwisata. Sebenarnya, pariwisata di Brunei itu seperti apa sih?
"Tempat wisata di Brunei (yang populer) paling Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin yang suka ada di kalender, sama hutan bagian timur Brunei, bagiannya terpisah sendiri," kata B.
![]() |
Turis yang datang ke Brunei pun umumnya lanjut usia. Ini karena Brunei memberikan pengalaman dan suasana yang tenang dengan jumlah warga yang tidak terlalu banyak.
"Makanya di sni tuh paling banyak turis yang udah lanjur usia, soalnya negaranya tenang banget jadi cocok buat orang tua yang nyari ketenangan," papar B.
Namun saat datang ke Brunei, para turis diharapkan dapat menghormati hukum syariat Islam. Salah satunya, memakai pakaian yang tertutup dan sopan.
BACA JUGA: Brunei yang Indah, Brunei yang Anti-LGBT
Kembali soal LGBT, sejauh ini pihak aktivis kemanusiaan dunia masih mengecam Brunei terkait hukuman mati bagi para pelaku LGBT. Namun pemerintah Brunei dalam, hal ini Sultan Hassanal Bolkiah tetap pada ketegasannya.
Tonton juga video Instagram Pangeran Brunei Dihujani Pelangi:
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak