Pernikahan Unik di Dunia: Muka Dicat Putih dan Tutup Mata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pernikahan Unik di Dunia: Muka Dicat Putih dan Tutup Mata

Bona - detikTravel
Selasa, 30 Apr 2019 07:20 WIB
Pernikahan unik di Bulgaria (REUTERS/Stoyan Nenov)
Ribnovo - Tradisi pernikahan yang unik selalu menarik untuk bahas. Yang mungkin belum kamu tahu, Bulgaria punya tradisi nikah dengan muka bercat putih dan tutup mata.

Bulgaria merupakan negara yang pernah mengikatkan diri kepada rezim komunis pada tahun 1946-1990. Namun di suatu desa terpencil bernama Ribnovo di Pegunungan Rhodope, hiduplah masyarakat dengan kepercayaan muslim.

Masyarakat Ribnovo memiliki suatu tradisi yang sudah mengakar selama berabad-abad. Tradisi ini bernama Gelena, seperti yang diintip detikcom dari Reuters, Senin (29/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelena merupakan tradisi mengecat wajah mempelai wanita yang hendak menikah. Mengecat wajah ini sama seperti riasan wajib saat menikah.

(REUTERS/Stoyan Nenov)(REUTERS/Stoyan Nenov)

Mempelai wanita harus berbaring terlebih dahulu. Kemudian perias akan mulai mengecat wajah calon pengantin dengan warna putih.

BACA JUGA: Cuma di India! Melihat Upacara Pernikahan Katak

Namanya juga riasan pernikahan, maka tak hanya cat putih yang dilumuri. Taburan manik-manik sampai bunga kertas ditempelkan di wajah mempelai wanita.

Mata, hidung, bibir, dahi dan pipi tak ada yang luput dari riasan manik-manik. Untuk mempertahankan riasan di area mata, mempelai wanita diharuskan untuk menutup mata.

Nah ini yang bikin unik, traveler. Sang mempelai wanita harus menutup mata sepanjang upacara pernikahan. Sang wanita hanya boleh membuka mata ketika seorang iman sudah memberkati pernikahan mereka.

(REUTERS/Stoyan Nenov)(REUTERS/Stoyan Nenov)

Layaknnya tradisi, ritual ini akan berlangsung selama beberapa hari. Dan pemberkatan nikah akan dilakukan pada hari kedua. Lalu apa yang dilakukan pada hari pertama?

Jadi, setiap keluarga yang memiliki anak perempuan akan mulai mengumpulkan mahar sejak masih bayi. Mulai dari selimut rajutan, celemek, kaus kaki, karpet sampai permadani.

Semua mahar yang terkumpul ini akan dipamerkan oleh pihak keluarga wanita saat hari pertama pernikahan. Ibaratnya, itu adalah persembahan yang akan diberikan kepada keluarga barunya nanti.

Tradisi selanjutnya adalah menari horo. Ini adalah tarian tradisional yang diadakan di alun-alun kota. Sang mempelai pria tentu saja harus menggandeng erat calon pengantin wanita yang masih menutup mata.

(REUTERS/Stoyan Nenov)(REUTERS/Stoyan Nenov)

Dengan jilbab merah dan rangkaian bunga yang menutupi kepala, sang wanita tak bisa lepas dari genggaman mempelai laki-laki. Baju adat berwarna hitam dan rok merah membuat sang pengantin wanita terlihat sangat mencolok.

Setelah diumumkan sah, sang pengantin pria akan membawa istrinya ke dalam kamar. Di dalam kamar tersebut sudah ada keluarga dekat yang berkumpul.

Kemudian pengantin wanita akan diminta untuk membuka matanya di depan para keluarga. Kemudian pasangan tersebut barulah diarak masyarakat untuk menari bersama dengan mata terbuka.

Tak ada yang tahun sejak kapan masyarakat Ribonov menggunakan tradisi ini. Para ahli etnografi mengatakan sulit untuk menentukan tanggal ritual melukis pengantin. Karena rezim komunis tidak mendorong studi ke dalam kelompok etnis dan agama minoritas.

"Sangat mungkin bahwa itu adalah tradisi yang diciptakan. Ini cara mereka untuk mengekspresikan siapa mereka," kata Margarita Karamihova, seorang profesor di Institut Etnografi Akademi Sains Bulgaria. (bnl/aff)

Hide Ads