Melansir CNN, Rabu (31/7/2019), perjalanan kereta gantung itu akan melintasi perbatasan Rusia ke China. Hal keren berikutnya adalah waktu tempuhnya kurang dari 8 menit.
Oleh karena itu, jika Anda bepergian ke Rusia dan China juga akan jauh lebih indah. Lokasi kereta gantung itu akan melintasi Kota Heihe di timur laut China dan menyambung ke Kota Blagoveshchensk di Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu perjalanan kereta gantung antar kota akan berlangsung sekitar tujuh setengah menit, sedangkan waktu perjalanan yang sebenarnya adalah tiga setengah menit.
![]() |
Setiap kabin kereta gantung dapat membawa hingga 60 penumpang, dengan ruang ekstra untuk bagasi. Nantinya, kereta akan berangkat setiap 15 menit.
BACA JUGA: Ini Kereta Gantung Paling Terkenal di Korea Selatan
Kereta gantung ini didesain oleh arsitek asal Belanda UNStudio. Terminal kereta gantung Blagoveshchensk dibangun beberapa tingkat menghadap ke Sungai Amur menuju Heihe. Desainnya juga menggabungkan teras dan dataran tinggi hijau serta restoran dan taman langit.
"Dari kejauhan, penumpang akan melihat terminal yang terkesan menghadap ke Kota Heihe," kata perusahaan konsultan Rusia Strelka KB, yang membantu mengelola proyek tersebut.
![]() |
Ben van Berkel, pendiri dan arsitek utama di UNStudio, mengatakan kereta gantung itu akan menjadi yang pertama yang menggabungkan dua negara dan budaya.
"Sistem kereta gantung ini memberikan bentuk baru angkutan umum yang berkelanjutan, sangat cepat, dapat diandalkan dan efisien. Kereta gantung ini juga merupakan cara yang sangat menyenangkan untuk bepergian karena memungkinkan kita untuk melihat pemandangan kota-kota dalam cara baru, "tambah van Berkel.
UNStudio mengatakan bahwa pembangunan konstruksi pada kabel dan terminalnya diharapkan akan dimulai pada tahun 2020. UNStudio juga telah menyelesaikan desain kereta gantung yang menghubungkan Gothenburg, Swedia dan Amsterdam, Belanda.
(sym/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan