Dilansir detikcom dari beragam sumber, Selasa (29/10/2019), Igbo Ora memang dikenal sebagai kota yang memiliki angka kelahiran bayi kembar tinggi di dunia. Bahkan mereka mengklaim diri mereka sebagai 'twins capital of the world', ibu kota orang kembar di dunia.
Orang-prang kembar ini semua adalah Suku Yoruba, suku yang mendominasi Nigeria. Dari sebuah studi di tahun 1970-an, ada ginekolog Inggris yang menemukan 50 pasang kembar yang lahir dari jumlah kelahiran 1.000 kelahiran. Ini merupakan salah satu angka kelahiran kembar tertinggi di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Nah, dalam budaya Yoruba mereka punya istilah tersendiri untuk bayi kembar. Taiwo atau Kehinde untuk yang lahir pertama maupun kedua. Dan jangan terkejut, jika ada 100 siswa di sekolah, ada 9 pasang kembar yang bersekolah di sana.
Jika kamu berkeliling kota, akan banyak bertemu orang-orang kembar dari ragam usia. Bahkan katanya hampir semua pasangan di kota ini punya setidaknya sepasang anak kembar.
Usut punya usut, fenomena bayi kembar ini konon dikarenakan pola makan di sana. Suku Yoruba disebut suka minum rebusan daun okra, juga makan hidangan lokal dari ubi rambat yang mendorong produksi gonadotropin, zat kimia yang merangsang produksi telur.
![]() |
Lain tradisi, lain pula fakta ilmiah yang mengatakan bahwa tak ada hubungan kandungan ubi dengan angka tinggi kelahiran kembar. Salah satu faktanya adalah karena bertahun-tahun usai menikah, mereka berkumpul dengan gen kembar hingga angka kelahiran kembar terus terjadi.
Namun, fakta ilmiah bisa dikesampingkan jika tradisi dan kepercayaan masyarakat akan khasiat daun okra sebegitu kuat. Masyarakat tetap percaya kalau rebusan daun ini memicu hamil anak kembar.
Baru-baru ini, pada 12 Oktober 2019, Igbo Ora mengadakan Festival Anak Kembar. Bisa membayangkan ratusan orang kembar berkumpul dengan ragam pakaian unik dan berpesta bersama? Jelas ramai dan bisa bikin bingung turis -- akibat wajah si kembar yang mirip-mirip.
Tujuan diadakan festival ini adalah untuk memperkenalkan Igbo Ora sebagai tujuan wisata kembar utama di dunia. Dan mereka juga sedang berupaya untuk mendapatkan pengakuan dan terdaftar resmi di Guinness Book of Records.
![]() |
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol