Berlin - Bandara Brandenburg di Berlin, Jerman ini memiliki label terkutuk. Kenapa demikian, karena pembangunannya memakan waktu yang sangat panjang.
Seperti diberitakan CNN, Minggu (8/12/2019), pembangunan bandara ini mangkrak sembilan tahun, miliaran dolar telah ditelannya. Ada begitu banyak keluhan dan ketidakefisienan yang bikin fasilitas itu dikutuk.
Ada yang bernapas lega karena muncul spekulasi bahwa proyek itu tidak akan pernah selesai. Akhirnya, para pejabat telah mengumumkan akan dibuka untuk umum pada tanggal 31 Oktober 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika benar demikian, Bandara Brandenburg akan menjadi pusat transportasi termutakhir di ibu kota Jerman, karena bandara yang ada telah bekerja terlalu keras. Bandara ini juga akan membuka koneksi ke destinasi yang lebih jauh.
Bandara Brandenburg sudah direncanakan begitu lama, sudah ada sejak era reunifikasi Jerman. Setelah jatuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989, para pemimpin Jerman mengadakan diskusi tentang bandara baru dan diyakini menjadikan Berlin sebagai pusat dunia baru.
Pada saat itu, Berlin memiliki tiga bandara, Bandara Tegel Otto Lilienthal, Bandara SchΓΆnefeld, dan Bandara Tempelhof. Semuanya memainkan peran penting dalam pergolakan pasca-perang Berlin.
Bandara Tempelhof yang dekat dengan pusat Kota Berlin telah ditutup dan menjadi taman. Tegel dan Schonefeld tetap dibuka sejak era Perang Dingin, tetapi fasilitasnya sudah ketinggalan zaman dan tak mampu melayani banyak penumpang, terutama yang dicari para turis.
Foto-foto awal Bandara Brandenburg yang berdekatan dengan Bandara Schonefeld terlihat lebih modern. Kontras dengan perabotan yang lebih tua dan lebih mencolok di Schonefeld, yang pernah dinobatkan sebagai yang terburuk di dunia oleh situs perjalanan eDreams pada tahun 2017.
Foto: CNN |
Bermasalah sejak awalMengapa bandara baru yang bernama resmi Berlin Brandenburg Airport Willy Brandt pembangunannya perlu waktu lama? Konstruksi resminya dimulai pada tahun 2006.
Upaya memprivatisasi proyek gagal total oleh dewan bandar udara yang bertanggung jawab ada di bawah pemerintah Jerman, negara bagian Brandenburg dan Kota Berlin. Pembangunan Bandara Brandenburg menelan biaya kasar senilai 2,83 miliar euro atau USD 3,1 miliar pada nilai tukar hari ini.
Oleh karena keseriusan pembangunan kembali, proyek ambisius ini disebut-sebut sebagai bandara yang paling modern di Eropa. Oleh karenanya bukan tidak mungkin akan adanya penutupan Bandara Tegel dan Schonefeld karena pemusatan aktivitas dan lalu lintas udara di Bandara Brandenburg.
Sejumlah kendala teknis menunda lagi pembangunan Bandara Brandenburg dan biayanya membengkak. Proyeksi biaya awal sebesar 2,83 miliar euro pun masih kurang.
Berbagai masalah arsitektur, struktural, dan teknis muncul pada tahun 2011 hingga meniadakan pembukaan pada Juni 2012. Pada akhir tahun itu, inspektur penerbangan mulai masuk ke kawasan konstruksi untuk memeriksa sistem alarm dan fitur keamanan.
Desain sistem proteksi kebakaran mengalami kesalahan. Itu menandakan adanya masalah besar dan menyangkut elemen utama, seperti ukuran eskalator, desain langit-langit hingga penghitung tiket.
Pembukaan yang luar biasa sudah dibayangkan dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan memberi pidato. Namun semua itu hanya angan karena pembatalan beberapa minggu sebelumnya dan tentu bikin malu bagi para pejabat Jerman.
Tahun pembukaan diganti jadi 2014, lalu 2016. Audit negara bagian Brandenburg selesai pada 2016 dan menyimpulkan bahwa kegunaan bandara kurang dari 57%.
Akhirnya, para pejabat memutuskan untuk berhenti menawarkan waktu pembukaan dan menunda seluruh proyek sampai adanya penyelesaian perbaikan besar-besaran dalam manajemen dan konstruksi. Akhirnya, karena pengeluaran melonjak melewati angka 7,3 miliar euro, wkatu pembukaannya didorong ke tahun 2020.
Bandara ini tetap sulit dijual bagi banyak warga Berlin yang terus-menerus dikecewakan. Bahkan, sekarang telah ada banyak penelitian tentang seberapa realistis proposisi pembukaan pada tahun 2020 itu.
Foto: CNN |
Dibuka tahun 2020Pada bulan Juli, situs berita Jerman berbahasa Inggris 'The Local' melaporkan bahwa tes teknis akhir telah dilakukan di Bandara Brandenburg. Pimpinan bandara saat ini, Engelbert Lutke Daldrup mengatakan kepada kantor berita Jerman, Deutsche Presse-Agentur bahwa tes tersebut sudah sesuai jadwal dengan pembukaan bisa dilakukan di bulan Oktober 2020.
"Kami telah mendeteksi semua kesalahan di lokasi konstruksi," kata Tolksdorf, juru bicara bandara.
Jika segala sesuatunya tepat waktu, para pakar pariwisata Berlin mengatakan bahwa bandara akan seperti kisah bersatunya Berlin. Burkhard Kieker, kepala eksekutif Visit Berlin, menjelaskan bahwa sejak 2006 ketika Berlin menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA, kota ini telah difokuskan pada pembaruan berskala besar.
Bandara hanyalah salah satu proyek yang dapat meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi. Selain itu, ia menambahkan bahwa bandara baru yang modern dapat membuka Berlin ke destinasi antarbenua.
Sementara itu, para kritikus mengatakan bahwa bandara baru Berlin itu kemungkinan tidak akan sekompetitif bandara-bandara antarbenua yang sudah mapan. Kapasitasnya yang diperluas akan sangat membantu.
Tolksdorf menjelaskan teknologi terkini akan disandang Bandara Brandenburg yang memungkinkan penanganan pesawat lebih efektif. Salah satu faslilitas penyokong utamanya adalah stasiun kereta di bawah terminal bandara.
Stasiun itu dapat melayani sekitar 90 juta penumpang dengan kereta berkecepatan tinggi. Bandara Brandenburg akan jadi ladang penghasilan baru bagi penduduk lokal.
"Bandara akan mengubah wilayah Brandenburg. Kami saat ini mengharapkan adanya 60.000 pekerjaan baru untuk wilayah yang terdampak pembukaan bandara," kata Tolksdorf.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan