Berkat kerjasama antara Pemerintah Jepang yang diwakili oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan Pemerintah Indonesia dan Pemkot DKI Jakarta, moda transportasi masal atau yang dikenal dengan MRT Jakarta lahir pada pertengahan 2019 lalu.
Namun, jauh sebelum itu Jepang telah lebih dulu mengembangkan sistem transportasi terpadu tersebut sejak tahun 1927 silam. Salah satu pelopornya adalah pihak Teito Rapid Transit Authority (TRTA) atau yang kini telah bertransformasi sebagai Tokyo Metro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sejarah Shinkansen Ubah Tatanan Dunia Kereta |
Sebagai salah satu operator kereta api terbesar di Jepang, Tokyo Metro pun telah banyak makan garam. Pengalamannya di bidang tersebut selama lebih dari 90 tahun tersebut pun telah diaplikasikan pada MRT Jakarta yang dibimbing langsung oleh Jepang.
Selain konsisten melayani sekitar 7,5 juta penumpang per hari, pihak Metro Tokyo juga aktif melakukan kaderisasi para calon masinis hingga pelaku industri kereta api di dalam dan luar negeri termasuk Indonesia.
![]() |
Untuk itu, pihak Metro Tokyo pun memiliki satu bangunan khusus bernama Tokyo Metro Comprehensive Learning and Training Center di Tokyo. Bersama dengan rombongan penerima MRT Fellowship 2019, detikcom pun berkesempatan melihat langsung rahasia pihak Tokyo Metro di sana, Selasa (10/12/2019).
Setibanya di markas pelatihan Tokyo Metro, kami pun disambut oleh Kimura Naoto selaku Direktur Departemen Hubungan Internasional Pusat Pelatihan Tokyo Metro dan jajarannya.
"Tempat ini memiliki luas 27 ribu hektar dan luas bangunan 19 ribu meter persegi. Di sini kami punya stasiun peron dan kereta peraga, semua lengkap," ujar Kimura.
Usai pengenalan latar belakang, kami pun dipandu oleh salah satu staff senior bernama Kishida untuk melihat langsung markas sekaligus pusat pelatihan Tokyo Metro tersebut. Fasilitasnya pun sangat beragam dan berbeda fungsinya.
Apa saja? Mari kita simak satu per satu berikut ini:
1. Tempat pelatihan customer service
![]() |
Di tempat ini hadir replika dari sebuah stasiun kereta lengkap dengan segala fasilitas penunjangnya, misalnya seperti mesin kartu elektronik hingga gate masuk ke dalam interior stasiun. Di mana proses latihan juga bisa dipantau dari dalam maupun luar ruangan.
2. Replika stasiun
![]() |
"Setiap stasiun juga dipantau oleh CCTV dan patroli keamanan. Kalau ada apa-apa bisa kontak langsung ke kepolisian" ujar Kishida.
3. Simulator kereta
![]() |
Pihak Tokyo Metro pun menghadirkan simulator kereta yang dibuat sedemikian rupa untuk latihan para calon masinis hingga tamu undangan. Lengkap dengan suara, gerakan hingga getarannya.
4. Pusat pengembangan kesadaran keselamatan
Membawa kereta juga memerlukan kesadaran akan keselamatan pengguna kereta. Materi itu pun diajarkan di ruangan ini lewat audio, visual hingga ilustrasi terkait keselamatan. Termasuk juga sejarah kecelakaan dan bencana di Jepang.
5. Ruang pelatihan sinyal
![]() |
6. Ruang pelatihan fasilitas listrik
Ruangan yang satu ini berisi aneka alat dan mesin listrik yang digunakan untuk mengoperasikan kereta. Para calon teknisi dan masinis pun diwajibkan tahu cara mengoperasikannya.
7. Jalur kereta
![]() |
"Tugas kami adalah menyiapkan SDM perkeretaapian yang baik, mereka bekerja di sini," ujar Kishida sambil menyebut para calon masinis yang menimba ilmu di sana.
Itulah sekilas tentang kantor dan pusat pelatihan perkeretaapian Tokyo Metro yang telah berdiri sejak tahun 2016 silam tersebut. Melihat lengkapnya fasilitas di tempat ini, tak heran kalau Jepang telah sangat sukses memajukan moda transportasi massalnya jadi salah satu yang terbaik di dunia.
Halaman 2 dari 2
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!