Kisah Kota-kota Miris: Orangnya Jelek Hingga Tak Boleh Meninggal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Kota-kota Miris: Orangnya Jelek Hingga Tak Boleh Meninggal

Afif Farhan - detikTravel
Jumat, 13 Des 2019 16:16 WIB
Kisah Kota-kota Miris: Orangnya Jelek Hingga Tak Boleh Meninggal
Foto: (BBC)
Jakarta - Tahukah kamu, beberapa kota di dunia punya ciri khas atau aturan yang unik. Dari isinya penduduk jelek, sampai kota yang melarang kematian.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, setidaknya ada beberapa kota yang disebut miris. Meski begitu, liburan ke sana mungkin benar-benar menjadi liburan anti mainstream.

BACA JUGA: Benua Mana yang Paling Banyak Negaranya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kota-kota yang dinilai miris:

1. Kota Paling Pesimistis

Di Negara Finlandia terdapat Kota Puolanka. Lokasinya sekitar 650 kilometer ke arah utara dari Helsinki, ibu kota negara Finlandia.

Kota Puolanka di Finlandia disebut sebagai kota paling pesimistis di dunia. Apa alasannya?

Pertama, kota tersebut begitu sepi. Luas wilayah Puolanka sekitar 2.598 km persegi, yang mana 150-an km perseginya adalah danau. Wilayah yang cukup luas itu hanya dihuni oleh 2.600 penduduk.

Sebagai perbandingan, luas wilayah Jakarta sekitar 661 km persegi. Tapi jumlah penduduk Jakarta mencapai angka 9 juta!

Kisah Kota-kota Miris: Orangnya Jelek Hingga Tak Boleh MeninggalFoto: (BBC)


BACA JUGA: Point Nemo: Tempat Paling Sulit Didatangi di Bumi

Kedua, jumlah penduduk di Puolanka, 33 persennya adalah manula yang usianya sudah 64 tahun ke atas. Tak heran, suasana di kotanya begitu sepi. Pukul 5 sore, semua orang sudah pulang ke rumah.

ketiga, angka kelahiran di Puolanka pun sangat rendah dan terus turun. Jadi masalah kekurangan populasi ikut membayangi kota ini..

Maka tak ayal, orang-orang Eropa memberi julukan The most pessimistic town in the world pada Puolanka. Ya mau ngapain di sana, tidak ada apa-apa bahkan anak-anak mudanya saja merantau ke luar kotanya.

Julukan pesimis itu pun malah digunakan sebagai branding bagi penduduk Puolanka. Bahkan mereka mendirikan Puolanka Pessimist Association dan merayakan festival pesimis.

"Kalau tampang kamu jelek, ya sudah terima saja. Kami pun dibilang pesimis, ya sudah kami terima kok kalau kami memang pesimistis," ujar ketuanya, Tommi Rajala.

(Halaman selanjutnya, kota yang melarang kematian)

2. Kota yang Dilarang Meninggal

Foto: Thinkstock
Serius bukan bercanda. Ada kota-kota di dunia yang melarang kematian!

Kota-kota tersebut adalah Lanjaron di Spanyol, Sarpourenx dan Cugnaux di Prancis, serta Biritiba Mirim di Brasil. Alasannya tidak boleh meninggal di sana karena lahan sudah penuh alias tidak ada lagi tempat untuk memakamkan jenazah.

Kota Lanjaron misalnya, walikotanya Jose Rubio mengeluarkan aturan yang kontroversial: Kematian Dilarang di Lanjaron.

Alasannya saat itu, Jose Rubio merasa pemakaman di sana sudah overcrowded alias terlalu padat. Jose takut jiwa-jiwa orang yang sudah mati tidak bisa beristirahat dengan tenang karena terlalu padat.

BACA JUGA: Inilah Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia

Lain cerita dengan Kota Sellia di Italia. Tahun 2015, kota ini melarang kematian bukan karena tidak ada lahan. Alasannya, karena kota ini tidak mau kehilangan populasi.

Pemerintah Kota Sellia bahkan melarang warganya untuk sakit. Semua itu agar populasi orang di kota ini tidak menurun drastis. Walikota Sellia, Davide Zicchineka pun menandatangani Dekrit yang isinya melarang warga untuk sakit dan terus menjaga kesehatannya.

Menurut sensus penduduk, di tahun 1960 penduduk Kota Sellia mencapai 1.300 orang. Sementara itu di tahun 2015, jumlah penduduknya tinggal 537 orang. Itu pun 60 persennya berusia di atas 60 tahun.

(Halaman selanjutnya, kota yang penduduknya jelek)

3. Kota yang Penduduknya Jelek

Foto: (iStock)
Piobbico, dikenal sebagai kota dan markas besar klub orang jelek. Bahkan, daerah ini punya Festival Orang Jelek di setiap bulan September. Astaga...

Dikutip dari BBC Travel oleh detikcom, kota ini tersembunyi di lembah, antara pegunungan Apennine dan laut Adriatik, di Italia bagian tengah. Piobbico merupakan kota abad pertengahan yang indah dengan bangunan batu besar yang dikelilingi hutan rimbun.Terlepas dari keindahan kotanya yang digemari wisatawan, Piobbico terkenal dengan orang-orangnya yang berparas jelek.

BACA JUGA: Bukan di Eropa, Inilah Negara yang Orangnya Tinggi-tinggi

Sejak tahun 1879, kota yang memiliki 2.000 penduduk ini menjadi rumah bagi Club dei Brutti (klub orang jelek), sebuah asosiasi yang percaya bahwa seseorang adalah apa yang ada pada dirinya bukan seperti apa dia.

Dari generasi ke generasi ide ini semakin berkembang dan menjadi gerakan di seluruh dunia. Saat ini gerakan yang disebut 'World Association of Ugly People' sudah memiliki lebih dari 30.000 anggota.

Pada awalnya, klub orang jelek ini dibuat untuk layanan perjodohan untuk wanita lajang kota. Seiring berjalannya waktu, penduduk setempat melakukan misinya untuk mengatakan kepada masyarakat bahwa keindahan batin lebih penting dari penampilan fisik seseorang. Pada tahun 2007, Piobicco meluncurkan patung yang didedikasikan untuk orang-orang jelek di alun-alun kota.


Halaman 2 dari 3
Serius bukan bercanda. Ada kota-kota di dunia yang melarang kematian!

Kota-kota tersebut adalah Lanjaron di Spanyol, Sarpourenx dan Cugnaux di Prancis, serta Biritiba Mirim di Brasil. Alasannya tidak boleh meninggal di sana karena lahan sudah penuh alias tidak ada lagi tempat untuk memakamkan jenazah.

Kota Lanjaron misalnya, walikotanya Jose Rubio mengeluarkan aturan yang kontroversial: Kematian Dilarang di Lanjaron.

Alasannya saat itu, Jose Rubio merasa pemakaman di sana sudah overcrowded alias terlalu padat. Jose takut jiwa-jiwa orang yang sudah mati tidak bisa beristirahat dengan tenang karena terlalu padat.

BACA JUGA: Inilah Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia

Lain cerita dengan Kota Sellia di Italia. Tahun 2015, kota ini melarang kematian bukan karena tidak ada lahan. Alasannya, karena kota ini tidak mau kehilangan populasi.

Pemerintah Kota Sellia bahkan melarang warganya untuk sakit. Semua itu agar populasi orang di kota ini tidak menurun drastis. Walikota Sellia, Davide Zicchineka pun menandatangani Dekrit yang isinya melarang warga untuk sakit dan terus menjaga kesehatannya.

Menurut sensus penduduk, di tahun 1960 penduduk Kota Sellia mencapai 1.300 orang. Sementara itu di tahun 2015, jumlah penduduknya tinggal 537 orang. Itu pun 60 persennya berusia di atas 60 tahun.

(Halaman selanjutnya, kota yang penduduknya jelek)

Piobbico, dikenal sebagai kota dan markas besar klub orang jelek. Bahkan, daerah ini punya Festival Orang Jelek di setiap bulan September. Astaga...

Dikutip dari BBC Travel oleh detikcom, kota ini tersembunyi di lembah, antara pegunungan Apennine dan laut Adriatik, di Italia bagian tengah. Piobbico merupakan kota abad pertengahan yang indah dengan bangunan batu besar yang dikelilingi hutan rimbun.Terlepas dari keindahan kotanya yang digemari wisatawan, Piobbico terkenal dengan orang-orangnya yang berparas jelek.

BACA JUGA: Bukan di Eropa, Inilah Negara yang Orangnya Tinggi-tinggi

Sejak tahun 1879, kota yang memiliki 2.000 penduduk ini menjadi rumah bagi Club dei Brutti (klub orang jelek), sebuah asosiasi yang percaya bahwa seseorang adalah apa yang ada pada dirinya bukan seperti apa dia.

Dari generasi ke generasi ide ini semakin berkembang dan menjadi gerakan di seluruh dunia. Saat ini gerakan yang disebut 'World Association of Ugly People' sudah memiliki lebih dari 30.000 anggota.

Pada awalnya, klub orang jelek ini dibuat untuk layanan perjodohan untuk wanita lajang kota. Seiring berjalannya waktu, penduduk setempat melakukan misinya untuk mengatakan kepada masyarakat bahwa keindahan batin lebih penting dari penampilan fisik seseorang. Pada tahun 2007, Piobicco meluncurkan patung yang didedikasikan untuk orang-orang jelek di alun-alun kota.


(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads