Setiap tahun, turis berbondong-bondong datang ke Thailand untuk menikmati aneka wisata seperti pantai yang indah, eksotisme budaya, dan biaya wisata yang terjangkau. Ibu kota Thailand, Bangkok bahkan menempati posisi pertama sebagai Global Destination Cities Index 2019 dimana mereka berhasil menggaet lebih dari 22 juta pengunjung. Kota lainnya seperti Phuket dan Pattaya menempati posisi ke-14 dan 15 dimana masing-masing kota itu dikunjungi hampir 10 juta wisatawan.
Meskipun Thailand menjadi destinasi populer bagi turis, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum main ke sana. Dilansir dari The Thaiger, inilah 10 hal yang sebaiknya kamu hindari saat melancong ke Thailand:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berenang di laut Thailand memang menyenangkan namun kamu perlu hati-hati saat memasuki musim hujan. Media The Thaiger melaporkan sekitar 50 orang tenggelam di sepanjang pesisir barat Phuket setiap tahunnya. Hal ini karena ombak tinggi saat musim hujan ditambah dengan angin munson barat yang melanda pesisir Andaman.
Selain Phuket, kawasan lain yang juga rawan turis tenggelam adalah Krabi, Khao Lak, Phang Nga, Trang dan pulau-pulau selatan.
Kebanyakan korban tenggelam adalah turis dari China dan Rusia. Mereka tenggelam karena berbagai faktor seperti tidak bisa berenang, penjaga pantai yang tidak kompeten, serta tidak adanya informasi yang cukup mengenai bahaya berenang bagi para turis. Selain itu berbagai tanda bahaya juga kerap diabaikan turis yang tetap ingin berenang.
Sebaiknya turis tidak berenang di sekitar pantai barat Phuket pada Mei-November. Sementara itu untuk area Teluk Thailand seperti Hua His, Samui, dan pantai teluk bagian selatan juga sebaiknya dihindari ketika bulan Oktober-Desember karena cuaca yang berangin.
2. Menyewa sepeda motor
Jika kamu ke Thailand, kamu akan melihat banyak tempat penyewaan motor. Umumnya kamu akan diminta untuk menunjukkan paspor agar bisa menyewa motor tersebut. Namun pastikan kamu memperhatikan proses peminjaman dengan seksama, terutama ketika paspormu dipinjam untuk difotokopi halaman depannya.
Kamu juga harus berhati-hati selama berkendara di Thailand karena jalanan Thailand merupakan salah satu jalan yang paling berbahaya di dunia. Para penyewa motor sebaiknya telah terbiasa mengendarai motor dan memiliki izin mengemudi. Selain itu jangan lupa mengenakan helm dan menaati aturan lalu lintas untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
![]() |
3. Menonton pertunjukan satwa
Thailand termasuk negara yang melegalkan pertunjukan satwa seperti reptil, burung, buaya, harimau, lumba-lumba dan satwa lannya. Ada ratusan pertunjukan satwa yang bisa dinikmati turis.
Namun turis perlu ingat, banyak dari satwa itu merupakan satwa yang dilindungi dan terancam punah, salah satunya harimau.
Harimau adalah hewan buas yang tidak seharusnya dipaksa duduk, dirantai, dan dijadikan objek foto untuk para turis. Harimau-harimau yang ada di Thailand berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara yang ditangkap dari hasil perburuan. Jika turis tidak hati-hati, mereka bisa diserang dengan sekali cakaran atau gigitan harimau.
![]() |
4. Mengunjungi kebun binatang
Banyak kebun binatang di Thailand yang tidak memenuhi standar internasional dan menawarkan berbagai pertunjukan seperti menunggang gajah dan pertunjukan harimau. Meskipun pertunjukan semacam ini banyak dilarang di berbagai negara, hal ini masih populer bagi banyak turis Asia dan Eropa Timur karena telah menjadi budaya.
Banyak turis yang mengeluhkan fasilitas buruk yang diberikan kebun binatang pada satwa. Menurut komentar wisatawan dari situs Trip Advisor, kebun binatang Thailand seperti kebun binatang di negara barat pada 1950-an dimana para satwa ini dimasukkan ke dalam kandang yang tak terawat dan tak terjaga kebersihannya.
Kebanyakan kebun binatang ini berbau tidak sedap dan para satwa terlihat dalam kondisi tidak sehat. Kebun binatang itu juga terlihat kuno, tidak seperti kebun binatang modern yang lebih mendidik dan menempatkan satwa seperti berada di habitat alaminya.
5. Menunggangi gajah
![]() |
Thailand disebut Negara Gajah Putih bukan tanpa alasan. Negara ini memang terkenal dengan berbagai atraksi gajah yang bisa dinikmati turis, termasuk menunggangi gajah. Kegiatan ini bahkan masuk ke dalam kegiatan yang tak boleh dilewatkan bagi turis jika berkunjung ke Thailand.
Namun kegiatan ini sebenarnya dapat melukai gajah karena satwa ini memiliki tulang punggung yang lemah, apalagi jika dipaksa bekerja dalam waktu yang lama.
Saat ini Thailand tengah mengembangkan wisata cagar alam , dimana manusia dan gajah bisa berinteraksi secara lebih alami. Berbagai aturan terkait wisata gajah ini juga sedang dibuat oleh pemerintah, termasuk di dalamnya adalah larangan memberi makan dan memandikan gajah.
6. Lari saat siang hari
Sama seperti negara lainnya di Asia Tenggara, Thailand memiliki iklim tropis sehingga mengalami panas sepanjang tahun. Bagi turis dari negara beriklim sub tropis yang terbiasa jalan-jalan atau lari di siang hari, saat liburan ke Thailand sebaiknya tidak memaksakan diri untuk lari di siang hari yang terik.
Biasanya orang Thailand akan mulai lari mulai pukul 4 atau 5 pagi. Pada jam tersebut, orang-orang akan lebih aman, sehat, dan nyaman saat berlari karena tidak terpapar terik matahari.
7. Naik taksi atau tuk tuk sebelum menawar tarifnya
Kendaraan seperti taksi atau tuk tuk akan sangat sering dijumpai turis di lokasi wisata seperti Bangkok, Pattaya, Chiang Mai, Samui, atau Phuket.
Aturan menyebutkan, semua taksi di Thailand seharusnya menggunakan meteran namun hal tersebut tidak pernah terjadi di daerah seperti Phuket. Para pengemudi selalu mengatakan kalau meteran tidak berfungsi. Maka dari itu penting bagi turis untuk melakukan negoisasi tarif sebelum naik kendaraan itu.
Untuk menghindari penipuan, kamu juga bisa menggunakan aplikasi transportasi online yang tarifnya lebih aman.
![]() |
8. Menandatangani kontrak tanpa pendampingan penerjemah atau kuasa hukum Thailand
Media The Thaiger melaporkan setiap tahunnya ada berbagai cerita di berbagai surat kabar dan situs Thailand mengenai orang asing yang bermasalah dengan kontrak.
Masalah kontrak ini biasanya dialami pria asing menjalin hubungan dengan wanita Thailand. Contohnya ketika pria asing memutuskan untuk membeli sebuah vila atas nama si wanita karena orang asing dilarang membeli properti di Thailand. Sayangnya, si wanita menjual properti itu tanpa memberitahu pasangannya. Akhirnya timbul pertikaian karena orang asing dengan mudah membubuhkan tanda tangan pada kontrak dalam bahasa yang tidak ia mengerti.
Oleh sebab itu penting bagi orang asing untuk memperhatikan setiap kontrak, termasuk ketika kamu akan menandatangani perjanjian sewa. Kamu harus bersama orang yang paham tentang hukum di Thailand dan pastikan untuk selalu mengeceknya.
9. Bertengkar dengan polisi Thailand
Turis sebaiknya jangan sampai bertengkar dengan polisi setempat karena mereka biasanya punya keterampilan berbahasa Inggris terbatas. Selain itu, sistem hukum Thailand yang kurang baik juga akan merugikanmu bila kamu dengan gegabah mengambil tindakan sepihak tanpa pendampingan polisi pariwisata atau konsuler.
10. Berpakaian terbuka
Thailand merupakan negara konservatif yang masih menjunjung tinggi norma-norma berpakaian. Meskipun orang Thailand akan mentolerir turis yang mengenakan pakaian minim di kawasan wisata namun hal ini belum tentu berlaku di kawasan lainnya.
Turis sebaiknya memperhatikan pakaian yang digunakan saat mengunjungi kuil atau tempat yang menjadi ikon keluarga Kerajaan Thailand atau Buddha. Jika kamu tidak mengetahui pakaian seperti apa yang sebaiknya dikenakan, bertanyalah pada orang lokal.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!