Tiap orang punya cara sendiri dalam menenangkan diri dan pikiran. Uniknya Jepang, warganya suka main ke hutan dan berbicara dengan pohon.
Inilah tradisi yang unik dari Jepang, Shinrin-yuko. Dikutip detikcom, Senin (10/2/2020) dari situs resmi Japan National Travel Organization ritual ini tak lepas dari kecintaan orang Jepang dengan alam.
Tradisi Shinrin-yuko sering disebut juga forest bathing. Ya, ini adalah bentuk terapi yang sudah ada sejak tahun 1980-an.
Praktek ini dimulai ketika Jepang mulai debut kecanggihan teknologinya. Penduduk kota Jepang mulai sakit-sakitan seperti depresi sampai sakit-sakit tak jelas.
Sangat sulit untuk benar-benar santai di kota yang padat, sibuk dan penuh dengan kecanggihan teknologi. Orang Jepang makin banyak menghabiskan waktu di kantor dan hutan hijau menipis karena meningkatnya pasar real estat.
![]() |
Hanya satu solusianya, kembali ke alam. Komunitas-komunitas pecinta lingkungan mulai mengajak orang-orang untuk datang ke hutan. Di hutan, mereka diminta untuk memperhatikan keadaan sekitar.
Perlahan penat pun hilang. Berjalan perlahan di tengah hutan menstimulasi indera untuk berdamai dengan diri sendiri. Kicauan burung, gemercik air dan dahan yang bergesekan menjadi tradisi yang membumi.
Pemandangan langit yang biru tertutup dengan dahan hijau. Pada praktiknya, orang-orang yang mengikuti tradisi ini bisa duduk dan meluangkan waktu untuk bermeditasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menguak Boneka Pawang Hujan dari Jepang |
Bukan Jepang kalau tidak unik. Salah satu kegiatan yang biasa dilakukan dalam tradisi Shinrin-yuko adalah berbicara dengan pohon. Berbicara dengan pohon dipercaya bukan hanya bermanfaat bagi yang melakukan, namun juga untuk alam.
Tak perlu menunggu jawaban dari si pohon. Kamu hanya perlu untuk menyampaikan kebaikan yang ada di hidupmu. Dengan begitu, si pohon akan tumbuh dengan lebih baik.
![]() |
Dr Qing Li, seorang dokter dan Presiden Komunitas Forest Bathing menyampaikan betapa baiknya kegiatan ini bagi kesehatan mental.
"Pohon dapat membantu Anda untuk sehat dan bahagia. Banyaknya waktu yang terbuang di dalam ruangan membuat tubuh akan mengalami gangguan defisit alam. Sehingga menghasilkan perasaan negatif tentang kehidupan," ujar Qr Qing Li.
Kini forest bathing dijadikan sebagai sarana wisata. Wisatawan bisa mencoba forest bathing bersama rombongan dan pemandu di banyak tempat di Jepang. Kalau mau forest bathing sendirian, kamu bisa mencobanya di Japan Alps atau Yakushima National Park. Di akhir kegiatan, wisatawan akan dijamu dengan upacara minum teh dan pulang dengan pikiran yang sehat.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!