Mengenal Masjid Maria Bunda Yesus di Abu Dhabi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Masjid Maria Bunda Yesus di Abu Dhabi

Bonauli - detikTravel
Sabtu, 11 Apr 2020 10:45 WIB
Masjid Mariam Umm Eisa
Masjid Umm Eisa (Instagram/itsmeemikee)
Abu Dhabi - Sebuah masjid di Abu Dhabi mengundang banyak perhatian. Masjid ini mengubah namanya menjadi Maria Bunda Yesus.

Kota Abu Dhabi menjadi salah satu yang berpengaruh di UEA. Sebagai salah kota negara islam, Abu Dhabi memiliki rasa toleransi yang tinggi.

Hal ini terwujud dari kebijakan HH Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA mengganti nama sebuah masjid.

Putra Mahkota memutuskan untuk mengganti nama Mohammed Bin Zayed Mosque menjadi Mariam Umm Eisa atau Maria Bunda Yesus.

Mohammed Bin Zayed Mosque sendiri dikenal luas karena keindahannya. Walau tak semegah Masjid Sheikh Zayed, namun Mohammed Bin Zayed Mosque pun tak kalah indah.



Melihat banyaknya kunjungan umat agama lain ke masjid ini, Putra Mahkota pun mengganti nama masjid tersebut sebagai wujud toleransi.

Nama Mariam Umm Eisa dipilih untuk mempererat hubungan sosial antara pemeluk Islam dan kristen. Nama Maryam sendiri disebutkan dalam Al Quran, yang mana ada Surat Maryam.

Umm Eisa sendiri dalam Islam merujuk pada Siti Maryam ibunya Nabi Isa. Sedangkan dalam ajaran Nasrani, Isa diyakini sebagai Yesus.

Hal ini pun menuai banyak pujian oleh pihak gereja-gereja Kristen di Abu Dhabi. Disebut, sebagai suatu bukti keharmonisan.



Tak sekedar mengganti nama masjid, UEA juga menujuk Menteri Toleransi Negara. Ini sebagai promosi keharmonisan antar umat beragama di UEA.

Penggantian nama masjid ini untuk memerangi kefanatikan, ekstremisme, dan rasisme dengan menyebarkan nilai-nilai toleransi, perdamaian dan koeksistensi.

Tak sampai di situ, HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden UEA dan Penguasa Dubai, menulis surat terbuka yang kuat yang menyatakan bahwa diskriminasi tidak akan terjadi di UEA.

"Kami tidak membedakan satu sama lain di UEA, kami juga tidak menggunakan ras atau kebangsaan untuk saling mendiskriminasi; kita melihat semua orang sama, seperti Tuhan menciptakan kita. Tidak ada preferensi atau prestasi yang diberikan kepada siapa pun kecuali mereka yang bekerja dengan rajin, menghormati undang-undang dan konstitusi kita dan berkontribusi pada bangsa kita," tulis HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.




(bnl/bnl)

Hide Ads