Pandemi Corona telah berimbas pada dunia penerbangan yang saat ini harus rehat sejenak. Pesawat-pesawat yang biasanya lalu lalang di udara pun harus parkir cukup lama.
Namun pernahkah terpikir, di mana pesawat ini diparkir? Sebagaimana diwartakan BBC, ada berbagai tempat yang dapat menampung pesawat-pesawat itu. Tapi, pesawat tak bisa diparkir di sembarang tempat.
Pesawat-pesawat yang sudah pensiun, sih biasanya diparkir di boneyard atau kuburan pesawat. Pemilihan lokasi boneyard tak bisa sembarangan karena mempertimbangkan potensi korosi pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, lokasi itu belakangan juga digunakan sebagai tempat parkir sementara pesawat-pesawat komersil saat wabah virus Corona. Sebab, bandara tak lagi cukup melayani seluruh pesawat dari bermacam-macam maskapai yang secara serentak menghentikan penerbangan.
Untuk menyimpan pesawat itu pun tidak bisa sembarangan. Ada sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan.
Sejumlah ahli bilang faktor-faktor itu adalah kombinasi antara di mana hub pesawat berada, jenis pesawat dan kapasitas teknik yang tepat agar pesawat bisa langsung digunakan saat harus terbang setelah krisis berakhir.
Baca juga: Aksi Kocak Work From Home ala Pramugari |
Ya, dalam kondisi normal, sebelum pandemi virus Corona, pesawat-pesawat itu memang dipaksa untuk terbang sesering mungkin. Kalau bisa, utamanya pesawat-pesawat besar, harus beroperasi 24/7 alias setiap hari.
Sebagai contoh, pesawat Boeing 777 berkapasitas 400 kursi besar hanya mendarat di bandara untuk menaikkan dan menurunkan penumpang da kargo, mengisi bahan bakar, dibersihkan, dan menaikkan katering. Setelah itu terbang lagi.
Tapi, pandemi COVID-19 membuat bandara tak lagi memiliki cukup tempat bagi seluruh maskapai. Selain boneyard di mana lagi pesawat itu diparkir?
Berikut ragam tempat parkir selama COVID-19:
Pesawat amat lumrah parkir di bandara. Bandara-bandara seperti di Dubai, John F. Kennedy New York, Heathrow London, dan lain-lain telah dijadikan tempat parkir maskapai asal negara mereka sendiri.
Beberapa maskapai menggunakan tempat penyimpanan khusus. Contohnya, maskapai Southwest dan Delta Air Lines yang menyimpan masing-masing 50 pesawat di Victorville, bekas markas Angkatan Udara Amerika Serikat yang terletak di California.
Selain itu, juga digunakan kuburan pesawat yang terletak di gurun. Delta memarkirkan 80 pesawatnya di Marana, Arizona dan Birmingham, Alabama.
Sementara itu, maskapai yang lebih besar akan mengelompokkan pesawat serupa karena beberapa membutuhkan perawatan tertentu dan punya teknisi yang spesialis pesawat dengan jenis sama. American Airlines, misalnya, menggunakan 4 bandara untuk menampung pesawat Airbus A320, A321 dan A330, serta jet regional Embraer E-190. Salah satu bandara yang digunakan adalah Pittsburgh.
Untuk biaya parkir, tarifnya tergantung pada seberapa nyaman lokasi tersebut. Ruang di bandara yang lebih besar dan lebih penting cenderung lebih mahal dan kapasitasnya terbatas. Itu sebabnya maskapai lebih memilih menerbangkan pesawatnya ke tempat-tempat terpencil.
Hal inilah yang juga dipertimbangkan maskapai, apakah mereka lebih memilih memarkir pesawat di bandara terdekat dengan biaya tinggi atau memarkir di tempat jauh dengan biaya murah.
![]() |
Tempat parkir lainnya adalah di landasan pacu pesawat. Ini terjadi di Eropa, karena benua tersebut tak memiliki cukup ruang dan iklim gurun sehingga pesawat-pesawat maskapai diparkir secara terpisah di berbagai bandara sampai di landasan pacunya.
"Lufthansa sedang memarkir pesawat di landasan pacu yang sekarang tidak digunakan dan di daerah bandara yang tidak digunakan," kata Ian Petchenik dari situs penerbangan FlightRadar24.
Selama pesawat diparkir, bukan berarti pesawat-pesawat ini hanya didiamkan saja. Perawatan rutin harus tetap dilakukan. Salah satunya adalah melindungi pesawat dari pergantian cuaca.
"Dalam hal periode tidak aktif yang lebih lama, langkah-langkah tambahan mungkin diperlukan, seperti menutup jendela dan pintu. Dan, jika tidak memiliki cukup penutup mesin, mesin-mesin itu dapat dilindungi dengan kertas timah," kata juru bicara maskapai Lufthansa, Neda Jaafari.
Selain itu, maskapai juga harus memeriksa catatan parkir secara teratur, biasanya seminggu sekali oleh ahli mekanik untuk memastikan bahwa pesawat tidak mengalami kerusakan.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour