Hallstatt -
Desa tercantik di dunia, Hallstatt, dulu kebanjiran turis sampai mau diusir-usir. Sekarang setelah sepi gegara virus Corona, mereka ingin para turis kembali.
Halstatt adalah sebuah desa kecil di Austria. Jumlah penduduknya cuma 780 jiwa. Meski kecil, tapi soal kecantikan tidak usah ditanya. Terletak di tepian danau, banyak traveler menyebut Halstatt sebagai desa tercantik di dunia.
Kecantikan Halstatt pun menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Tahun 2019 saja, Hallstatt sudah dikunjungi oleh 1 juta wisatawan dari berbagai negara.
Tapi baru pada bulan Januari 2020, Wali Kota Hallstatt, Alexander Scheutz, mengeluarkan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan. Dia ingin membatasi jumlah kunjungan turis ke desa yang dipimpinnya, sampai sepertiga. Scheutz menilai Halstatt sudah kebanyakan turis sehingga membuat penduduk lokal merasa tidak nyaman.
"Halstatt adalah kepingan penting dari sejarah dan kebudayaan, bukan sebuah museum. Sekarang ini sudah terlalu banyak (turis -red) dan dipersepsikan terlalu banyak, seperti sebuah kutukan," kata Scheutz kala itu dikutip dari media Daily Mail, Selasa (19/5/2020).
Hallstatt, Austria. Foto: (iStock) |
Tapi itu dulu, sebelum badai Corona singgah. Kini, saat pandemi virus Corona merajalela dan menerjang sektor pariwisata, Hallstatt pun kelimpungan. Mereka terkena dampak dari Corona. Hallstatt sepi sekali. Hampir tidak ada turis yang datang ke sana.
Pelaku bisnis dan industri pariwisata di Hallstatt pun mati suri. Mereka mulai merasa kehilangan turis. Salah satunya adalah Markus-Paul Derbl yang memiliki restoran, toko souvenir, dan beberapa bisnis lainnya di Hallstatt.
"Kami di Hallstatt, tentu saja, 95% bergantung pada turis asing dari Asia, Amerika dan negara Eropa lainnya. Jika perbatasan tetap ditutup, ini akan jadi situasi yang sangat sangat sulit bagi kami untuk menjalankan bisnis," kata Markus.
Hallstatt Mendamba Turis
Hallstatt di bulan Mei tentu berbeda dengan Hallstatt di bulan Januari. Hallstatt yang sekarang kini mendamba turis untuk datang.
Kanselir Austria, Sebastian Kurz, berharap perbatasan Austria-Jerman akan segera dibuka, sehingga wisatawan asing bisa datang. Tapi, harapan tersebut ditanggapi dingin oleh pihak Jerman.
"Ini mungkin terdengar putus asa, tapi saya pikir kami memiliki nama dan sudah terkenal. Tentu saja kami senang bila ada wisatawan dari Jerman yang berkunjung ke sini," kata Wali Kota Scheutz, sambil berharap ada warga Jerman yang mau liburan ke Hallstatt.
Pemerintah Austria sendiri sudah mulai mengendurkan kebijakan lockdown secara bertahap. Setelah sebelumnya pemerintah memerintahkan untuk menutup semua restoran, bar, toko-toko, museum dan tempat keramaian lainnya sejak beberapa pekan yang lalu.
Secara bertahap, pemerintah Austria kini sudah mengizinkan restoran, kafe dan bar untuk buka sejak tanggal 15 Mei kemarin. Sementara hotel-hotel akan diizinkan beroperasi pada tanggal 29 Mei mendatang.
"Jika saya harus memberikan prediksi, itu akan jadi sangat menyedihkan. Tapi saya tetap optimis. Lanskap Hallstatt sangat cantik, dan kami adalah World Heritage Site UNESCO, dan wisatawan sangat diterima di sini," ujar Scheutz.
Lakeside village of Hallstatt, Austria. Foto: (iStock) |
Pernyataan tersebut memang bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Scheutz beberapa bulan lalu. Dia bahkan sampai memerintahkan penutupan beberapa jalan di Hallstatt guna mengurangi kepadatan wisatawan.
Tapi, yang dilakukan Wali Kota Scheutz bisa dimengerti. Dia hanya ingin melindungi warganya. Beberapa kelakuan wisatawan yang berkunjung ke Hallstatt memang sudah berada di tahap yang cukup mengkhawatirkan.
Para wisatawan ini dengan santainya foto-foto pakai tongsis, menerbangkan drone, hingga masuk-masuk ke rumah warga untuk menumpang ke toilet. Bahkan sampai ada salah seorang warga yang terkejut karena ada turis China yang tiba-tiba sudah berada di kamar tidurnya tanpa bilang-bilang sebelumnya.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol