Lifta, Desa Hantu Bekas Kampung Arab Kuno

Penduduk desa ini terbilang rukun dan dan berkecukupan. Hal ini terlihat dari kuburan-kuburan tua, masjid, kolam dan rumah yang besar-besar.

Masa kejayaan Lifta tak abadi. Perang sipil di tahun 1947-1948 membuat warga desa ini mengungsi. Arab dan Yahudi memperebutkan Lifta dan menutup jalur barat untuk mengepung Yerusalem.

Meski begitu, masih ada beberapa warga yang bertahan di sana. Sehingga pasukan perang menghancurkan banyak bangunan guna mencegah penduduk yang ingin kembali.

Desa Lifta di Israel Foto: (Getty Images/iStockphoto/SeanPavonePhoto)

Setelah perang berakhir, Lifta sempat kembali dijadikan sebagai tempat perlindungan bagi orang Yahudi yang melarikan diri dari Yaman dan Kurdistan.

Namun kini Lifta sudah benar-benar kosong. Desa yang berada di perbukitan ini hanya diisi oleh bangunan kosong dan pepohonan. Banyak yang menyebutnya desa hantu.

Baca juga: Jejak Ratu Elizabeth I dan Perkembangan Islam di Inggris

Pemerintah Israel berencana untuk memasukkan Lifta sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO. Sayangnya, kabar ini tak begitu membahagiakan bagi beberapa pihak yang ingin mengembangkan proyek kota modern di atas Desa Lifta.

Tentu saja hal ini sangat ditentang oleh penduduk setempat. Lifta pun kini masuk dalam daftar cagar alam Israel dan dilindungi.

(bnl/ddn)