Dresden di Jerman punya bekas pabrik rokok dengan desain unik. Malah sering disangka masjid oleh turis.
Traveler yang berwisata ke Dresden di Jerman mungkin akan dibuat takjub akan sebuah bangunan dengan kubah layaknya masjid di 3 WeiΓeritzstrasse. Padahal, bangunan itu adalah bekas pabrik rokok.
Dilihat detikTravel dari situs resminya, Kamis (20/8/2020), semua berawal dari kreasi Higo Zietz, seorang pengusaha rokok di awal tahun ke-20. Saat itu Hugo berkeinginan untuk membuat sebuah pabrik untuk mengolah tembakau yang diimpornya dari Kekaisaran Ottoman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya menurut aturan, di Dresden tidak diperkenankan membangun pabrik yang tak sesuai dengan nuansa baroque saat itu. Menjawab tantangan itu, arsitek bernama Martin Hammitzsch hadir dengan sebuah ide.
Mengakali aturan tersebut, Martin mendesain bangunan pabrik dengan gaya art-deco yang terinspirasi dari masjid. Namun, fungsinya hanya untuk mengelabui mata masyarakat dan pemerintah dari fungsi utama bangunan sebagai pabrik rokok.
![]() |
Sesuai akal Martin, tak sedikit masyarakat hingga ratusan turis yang salah mengenali pabrik itu sebagai masjid saat melihatnya pertama kali. Namun, tak sedikit pro kontra yang menyertai bangunan tersebut.
Terlepas dari penampakan bangunan yang menyerupai masjid, tampilan pabrik rokok yang tak biasa itu berhasil jadi strategi marketing Hugo sang pemilik untuk menjual rokok.
Terbukti, rokok yang dibuat oleh pabrikan Hugo laris manis selama beberapa tahun setelahnya. Brand rokok dan pabriknya sendiri bernama Yenidze yang diambil dari lokasi asal tembakau miliknya dari Utara Yunani.
Puluhan tahun berselang, kini pabrik milik Hugo itu telah beralih fungsi. Dari yang tadinya pabrik rokok, kini berganti jadi kantor hingga restoran dengan teras 360 derajat. Wajib mampir kalau wisata ke Dresden.
Video Keindahan Kota Dresden, Jerman
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!