Kota Xi'an punya rupa yang menawan. Kota ini masih mempertahankan peninggalan sejarahnya yaitu Xi'an Ancient City Wall.
Di kota Xi'an, China terdapat sebuah situs peninggalan sejarah berupa deretan dinding kota yang berfungsi untuk pertahanan pada jaman dahulu dan masih terawat dengan baik sampai sekarang. Situs ini sekarang dikenal dengan sebutan Xi'an Ancient City Wall.
Setelah sebelumnya mengunjungi Muslim Ethnic Pedestrian Shopping Street, di hari kedua di Xi'an, aku mengunjungi area wisata yang terbilang unik ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area ini adalah semacam dinding yang melingkupi pusat pemerintahan kota ini pada jaman dahulu. Karena berbentuk segi empat, area ini mempunyai beberapa akses pintu masuk.
Aku memilih untuk masuk ke area ini dari pintu sisi selatan karena setelah riset, sepertinya area ini adalah pintu masuk yang paling besar. Aku menaiki subway menuju stasiun metro YongNing. Sesampainya di sana, waktu menunjukkan sekitar pukul 15.15 WIB.
![]() |
Keluar dari stasiun subway, aku sampai disemacam plaza dengan koridor lebar yang menuju Gerbang selatan City Wall. Tak membuang waktu lagi, aku segera berjalan menuju area city wall ini.
Xi'an Ancient City Wall adalah salah satu dinding kota tua yang terbesar dan masih terpelihara dengan baik. Dinding ini dibangun di abad ke-14 pada masa Dinasti Ming sebagai sistem pertahanan.
Seperti Pagoda Angsa, situs ini sudah menjalani perjalanan waktu dan mengalami kerusakan berkali-kali sampai direnovasi sampai sekarang. Saat ini Xi'an City Wall terbentang dengan panjang 13.7 km dan di kelilingi parit dalam dengan tinggi 12m. Lebarnya 12-14 m pada bagian atasnya dan 15-18m pada bagian bawahnya.
Setiap 120 meter dinding ini terdapat semacam benteng yang menjulur keluar dari dinding utama dengan total keseluruhan jumlahnya mencapai 98 buah. Jarak ini dibuat dengan pertimbangan bahwa pada saat itu jarak tembak panah dapat mencapai setengah dari jarak antar benteng sehingga pada saat diperlukan, para pasukan penjaga dapat melindungi benteng dari musuh yang memanjat naik benteng.
Satu hal lain yang menarik, dikatakan kalau dinding ini dibuat dari puing-puing, batu kapur dan ekstrak ketan. Menarik sekali ya cerita mengenai dinding kota ini. Ok, sekarang saatnya aku menjelajahi langsung dinding kota ini.
Berjalan dari plaza Yongning, aku menuju ke gate selatan yang bernama gerbang Yongning (literally berarti pintu kebahagiaan abadi. Sesampainya di counter tiket, aku membeli tiket seharga 54 rmb (sekitar Rp 110.000 rupiah) dan memasuki kompleks dinding kota ini.
Ooh ya, ternyata sepanjang dinding ini terdapat 18 gerbang masuk baik besar maupun kecil. Meskipun demikian, tidak semua gerbang dibuka, dan seperti infoku tadi, sepertinya gerbang YongNing ini adalah gerbang yang paling besar dan terkenal.
Masuk dari gerbang ini, aku perlu berjalan cukup jauh, melewati koridor-koridor dinding yang sangat menarik dan menaiki anak tangga ke atas. Sesampainya diatas, aku menemukan bangunan gate selatan yang cukup besar. Dari atas sini juga, aku dapat melihat pemandangan kota Xi'an sekeliling.
Benar-benar menarik! Saat ini, pemandangan yang dapat aku lihat adalah pemandangan kota modern dan hijau dengan gedung-gedung tinggi, rumah-rumah bagus dan mobil-mobil yang berseliweran. Aku mencoba membayangkan pada jaman dahulu, kalau kamu berdiri di dinding ini, mungkin pemandangan yang akan kamu lihat adalah suasana kota di Cina jaman dahulu, atau pemandangan pasukan yang akan berperang.
![]() |
Dengan lebar minimal 12 m, dinding kota ini terasa lapang untuk berjalan-jalan, ataupun bersepeda seperti tour yang disediakan disini. Sekarang setiap tahun pun pada situs ini diadakan XiΓ’β¬β’an City Wall International Marathon yang merupakan acara internasional yang mengkombinasikan olahraga lari marathon, sejarah dan budaya.
Seperti informasi yang aku pelajari, dinding kota Xi'an ini masih terpelihara dan terawat dengan baik. Sambil berjalan, aku mengamati detail-detail arsitektural dari situs ini, misalnya detail gutter buangan air, lubang pengintai, bangunan benteng dan sebagainya.
Aku berjalan mengelilingi dinding kota ini, sambil menikmati setiap pemandangan yang disuguhkan, dari pemandangan deretan rumah-rumah penduduk sekitar, gedung-gedung bertingkat yang unik, taman-taman hijau di tepi dinding dan mengambil foto setiap sudut yang menarik, termasuk selfie tentunya. Karena panjangnya yang lumayan, aku menghabiskan waktu cukup lama disini, hampir 3 jam.
Dari titik awal di Gerbang Selatan YongNing, aku berjalan kaki mengitari dinding kota berlawanan arah jarum jam sampai gerbang barat AnDing. Melihat peta, kira-kira aku menempuh jarak sekitar 10 km di sini.
Rasanya kaki cukup pegal juga karena hari ini aku berjalan banyak sekali dari tadi pagi. Melihat smart watch yang kukenakan, penunjuk jumlah langkah menunjukkan angka lebih dari 20000 langkah. Wow! dengan jumlah sebanyak itu, berarti aku telah berjalan kaki menempuh lebih dari 15km, bisa dihitung half marathon.
Hati merasa puas, sudah saatnya aku kembali ke hostel untuk beristirahat. Aku menyempatkan diri makan malam di salah satu kedai makanan sepanjang perjalanan pulang. Sesampainya di hostel, aku membersihkan diri dan packing, bersiap untuk melanjutkan perjalanan esok hari ke destinasi berikutnya.
***
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Satria Gunawan, dan sudah tayang di d'Travelers Stories. Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!