DPR Filipina khususnya Komite Urusan Luar Negeri, telah meneken rancangan undang-undang (RUU) yang mewajibkan pencetakan peta negara, termasuk zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil dan Sabah, pada paspor Filipina.
Sabah selama ini dikenal masuk ke bagian Malaysia. Komite tersebut menegaskan, hal ini bertujuan menegaskan kemenangan Filipina di Laut Filipina Barat atas China pada Pengadilan Arbitrase di Den Haag, Belanda.
RUU yang belum bernomor ini juga mengatur soal diskon pengurusan dan pembaruan paspor bagi warga senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan pertama kalinya Filipina mengklaim Sabah sebagai bagian dari wilayah mereka. Sebelumnya Menteri Luar Negeri, Teodore Locsin Jr, menuliskan di Twitter sebuah pernyataan yang memicu provokatif. Dia menuliskan "Sabah tidak ada di Malaysia".
Cuitan ini tentu saja memicu kemarahan di kalangan netizen di seluruh Asia Tenggara. Bahkan memicu tanggapan dari Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein, yang menyebut tweet tersebut tidak bertanggung jawab.
Berita seputar pengakuan Sabah oleh Filipina ini menjadi berita populer detikTravel hari Selasa (25/8/2020). Selain soal Sabah yang diakui Filipina, berita seputar resor nudis yang diserang Corona, serta keindahan Ranca Upas menjadi berita terpopuler.
Berikut kami sajikan 5 berita terpopuler detiktravel Selasa (25/8/2020):
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol