Menjelajahi Situs UNESCO di Laos, Luang Prabang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

D'Traveler Stories

Menjelajahi Situs UNESCO di Laos, Luang Prabang

Lena Ellitan - detikTravel
Senin, 31 Agu 2020 15:45 WIB
Luang Prabang
Foto: Lena Ellitan/d'traveler
Luang Prabang -

Luang Prabang adalah salah satu kota tujuan pejalan di bagian utara Laos yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Banyak hal menarik yang bisa kita lakukan di Luang Prabang yang dulunya merumakan bekas ibu kota Laos seperti mendaki Bukit Phousi dan berlayar menyusuri di Sungai Mekong, bahkan bersepeda menyusuri jalan-jalan di tepian Sungai Mekong.

Hari pertama di Luang Prabang untuk menikmati suasana sore saya sangat tergoda untuk menikmati suasana Pasar Malam Luang Prabang, dan mencicipi kuliner mie kerbau di pasar malam Luang Prabang.

Untuk mendapatkan pemandangan yang tepat dari Kota Luang Prabang dan melihat langsung tanahnya yang subur adalah mendaki Bukit Phousi. Pendakian membutuhkan sedikit stamina, dan pagi hari menawarkan cuaca yang lebih sejuk, menemukan tempat pemberhentian yang teduh dan tempat di mana lebih sedikit turis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika kita datang di petang hari, kita akan dapat menangkap pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan di atas Sungai Mekong dan Khan. Puncak magis berdiri di atas kota dengan ketinggian 100 meter, dan fotografer harus mulai mendaki bukit sekitar jam 4 atau 5 sore.

Perjalanannya agak melelahkan, ya, tetapi pemandangan dari atas sepadan dengan setiap pegalnya kaki untuk mencapainya. Trekking ke titik tengah tidak dipungut biaya, tetapi pengunjung harus membayar sedikit biaya 20.000 Lao kip untuk mendaki ke puncak dan melihat menara emas Wat Chom Si yang terkenal.

ADVERTISEMENT

Hal lain yang wajib juga kita lakukan ketika mengunjungi Luang Prabang adalah berenang di Air Terjun Kuang Si. Air terjun bertingkat tiga di dekat desa Ban Long adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan hari, karena pengunjung dapat berenang di beberapa kolam, dan area yang teduh menjadi tempat piknik yang bagus.

Wisatawan yang ingin menghabiskan lebih banyak waktu di area ini dapat mengunjungi tempat-tempat wisata terdekat seperti Pusat Penyelamatan Beruang Tat Kuang Si dan Taman Kupu-Kupu Kuang Si.

Dalam perjalanan ke Air Terjun Kuang Si dari Luang Prabang, wisatawan dapat singgah di Laos Buffalo Dairy untuk memberi makan bayi kerbau, mencicipi es krim buatan sendiri, dan membeli keju yang baru dibuat. Peternakan ini dapat diakses di Sungai Mekong dengan perahu dan di Highway 1 dengan mobil.

Air Terjun Kuang Si berjarak sekitar 25 kilometer dari Luang Prabang dan dapat dicapai dengan perahu, mobil, tuk tuk atau sepeda motor. Wisatawan yang ingin menyusuri Sungai Mekong menuju air terjun dapat membeli tiket dan naik di Dermaga Kapal Lambat (Satri).

Dermaga juga merupakan tempat yang baik untuk menyewa supir. Kebanyakan pengemudi tuk tuk mengenakan biaya 30.000 hingga 50.000 kip untuk pergi ke air terjun. Petualang dapat menyewa sepeda motor di Luang Prabang dan mengendarainya sendiri.

Yang tak kalah mengasyikkan lagi adalah mengunjungi pasar tradisional, pasar malam dan kuliner sepuasnya. Pasar malam terbuka didirikan di sepanjang Jalan Sisavangvong dan menampilkan segalanya mulai dari pakaian tradisional hingga makanan ringan Laos.

Pengunjung dapat berjalan di dua lorong utama koridor dalam waktu sekitar 30 menit hingga satu jam, tergantung seberapa tersesatnya mereka di lautan barang. Harga di pasar cenderung lebih rendah daripada di toko atau butik, Pasar Malam adalah tempat terbaik untuk membeli suvenir seperti tas tangan, syal, dan karya seni unik, tetapi Pasar Pagi adalah tempat yang tepat untuk menikmati buah-buahan segar, sayuran, dan sarapan di pinggir jalan.

Pasar Pagi secara teknis buka 24 jam, tetapi waktu terbaik untuk pergi adalah setelah matahari terbit. Pasar berfungsi sebagai pusat perbelanjaan utama untuk restoran lokal dan pedagang kaki lima, dan semua daging, ikan, dan produk segar tersedia di pagi hari. Pengunjung dapat mengambil mangga segar, jeruk, dan hasil bumi khas Asia Tenggara.

Mereka juga bisa mengunyah camilan seperti pancake manis, sosis panggang, dan irisan buah-buahan sambil melihat-lihat stan di gang. Semoga cerita pengalaman ini menggugah traveler untuk menjelajah Luang Prabang.

****

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Lena Ellitan dan sudah tayang di d'Travelers Stories. Traveler yang hobi berbagi cerita perjalanan, yuk kirim artikel, foto atau snapshot kepada detikTravel di d'Travelers. Link-nya di sini.




(pin/pin)

Hide Ads