Wanita Suku Yao, Para Rapunzel di Dunia Nyata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wanita Suku Yao, Para Rapunzel di Dunia Nyata

Bonauli - detikTravel
Selasa, 29 Sep 2020 12:12 WIB
Suku Yao
Wanita suku Yao (Getty Images/iStockphoto)
Guangxi -

Cerita Rapunzel memang sudah tidak asing lagi. Nah, ternyata di China ada sebuah suku yang kaum wanitanya memiliki rambut paling panjang di dunia.

Mereka adalah wanita dari suku Yao, di Guangxi, China. Suku ini memiliki aturan keras soal rambut wanita.

Wanita suku Yao hanya boleh potong rambut sekali seumur hidup, yaitu pada saat hendak menikah. Para wanita baru boleh menikah setelah menginjak umur 18 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rambut wanita yang panjang dipercaya sebagai pembawa umur panjang, kekayaan dan nasib baik bagi keluarga. Merawat rambut yang terus panjang tentu saja tidak mudah.

Para wanita Yao memiliki ramuan khusus untuk merawat rambut mereka seperti Rapunzel. Wanita Yao akan merendam rambut mereka ke dalam ramuan tradisional. Kemudian menyisirnya dengan sisir kayu agar ramuan tersebut menyerap sempurna dari akar hingga ujung rambut.

ADVERTISEMENT

Suku YaoSuku Yao Foto: (Getty Images/iStockphoto)

Ramuan yang mereka gunakan adalah beras yang ditumbuk dengan air dalam bejana tanah liat. Ramuan tersebut direbus hingga mendiddih. Setelah mendidih, rebusan akan dicampur dengan teh Bran, akar Fleeceflower dan jahe.

Bahan-bahan diaduk dan dibiarkan terfermentasi di wadah tertutup selama 3-4 hari. Ramuan rahasia ini membuat rambut wanita Yao tetap hitam legam meski sudah tua, lo!

Sedari kecil wanita Yao sudah mahir merawat rambut. Guinness Book of World Records bahkan mencatat bahwa Yao adalah desa pertama yang semua wanitanya memiliki rambut terpanjang dunia.

Panjang rambut wanita Yao rata-rata 2,3 meter. Terbayang enggak sih bagaimana mengikat rambutnya? Selain ramuan rahasia, wanita Yao juga punya cara sendiri untuk mengikat rambut. Oiya, mereka biasanya akan keramas beramai-ramai keramas di sungai. Saking panjangnya mereka akan saling membantu satu sama lain.

Suku YaoSuku Yao Foto: (Getty Images/iStockphoto)

Bagi wanita yang belum menikah, rambut harus dibungkus ke dalam kain yang diikatkan di kepala. Sementara wanita yang sudah menikah akan menyanggul rambutnya.

Sampai tahun 1980-an ada aturan keras perihal rambut wanita yang belum menikah. Kalau sampai ada seorang pria yang melihat rambut seorang gadis, maka akan ada sanksi. Pria tersebut harus melayani keluarga si gadis selama tiga tahun.

Untungnya tradisi ini sudah tidak berlaku lagi. Hanya rambut panjang yang dipotong sekali seumur hidup saja yang terus dilakukan. Rambut panjang wanita Yao kini dipamerkan sebagai magnet untuk menarik wisatawan. Yang tak berubah hanya tradisi memotong rambut sekali seumur hidup saja.

Wah, wanita suku Yao benar-benar Rapunzel di dunia nyata, ya!

(bnl/ddn)

Hide Ads